Kurang Tidur?, Itu Cari Mati Namanya
Tanggal: 20 Apr 2018 18:33 wib.
Kesibukan yang bertubi-tubi cenderung membuat kamu tidur sedikit. Memang tuh di zaman sibuk seperti sekarang ini tidur suka dianggap sebagai aktivitas buang-buang waktu. Tanda-tanda orang malas. Nggak penting. Wah, padahal penting banget!
Orang sehat sering tergoda untuk mengurangi waktu tidur dengan berangkat tidur 1 atau 2 jam lebih lambat serta bangun 1 atau 2 jam lebih awal. Padahal kurang tidur akan mengurangi produktivitas serta mengundang banyak risiko.
Di masa ketika Thomas Edison belum lagi menemukan bola lampu pada tahun 1880 lampau, manusia tidur rata-rata 10 jam setiap malam. Itu duluuuuu. Sekarang sih orang Amerika rata-rata bobo hanya 6,9 jam pada hari kerja/sekolah dan 7,5 jam pada akhir pekan. Demikian menurut National Sleep Foundation.
Kelompok orang yang tidur cukup semakin sedikit. Ketika waktu tidur seseorang berkurang hingga tinggal 6 jam saja atau bahkan kurang, banyak masalah yang akan bermunculan. Sebagian besar pakar mematok angka 8 jam sebagai waktu tidur ideal. Sisanya meyakini waktu tidur ideal bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Yang pasti, kurang tidur berpengaruh pada prestasi.
Pengaruh kurang tidur pada prestasi langsung terlihat. Akibat kurang tidur orang cenderung mengambil keputusan yang keliru. Kurang tidur membuat kita lupa ini dan itu. Kita jadi ceroboh. Untuk jangka panjang, bahaya kurang tidur lebih mengerikan. Dokter mengaitkan kurang tidur dengan kegemukan, diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan jantung, depresi, dan bahkan penyalahgunaan narkoba.
Hormon yang memproses nafsu makan jadi kacau akibat kurang tidur. Kurang tidur menurunkan kadar leptin, hormon penekan rasa lapar. Pada saat yang sama, grehlin (hormon yang merangsang nafsu makan) bertambah banyak.
Kurang tidur juga berpengaruh pada kemampuan tubuh dalam mengatur glukosa dan bisa mengakibatkan infeksi yang memicu gangguan jantung serta tekanan darah tinggi. Tubuh bereaksi negatif terhadap kurang tidur.
Ada 2 jenis orang yang kurang tidur. Pertama adalah orang yang sadar dan sengaja mengurangi waktu tidur. Ini bagian dari budaya. Banyak orang yang membanggakan diri bisa tidur lebih singkat dibanding kebanyakan orang. Mereka bilang, 'Saya cuma butuh tidur 6 jam semalam,'. Jadi ada faktor macho di sana.
Sebaliknya, ada orang yang menderita gangguan tidur. Mereka kurang tidur bukan karena pilihan. Gangguan tidur ada beberapa jenis, termasuk:
1. Insomnia, yaitu ketidakmampuan tidur atau mempertahankan kondisi tidur.
2. Sleep apnea, yaitu berhentinya nafas selama tidur yang menyebabkan penderitanya bangun
berkali-kali.
3. Sindroma tungkai gelisah, yaitu sensasi pada kaki yang terasa seperti menggelitik atau mencubit sehingga penderitanya merasa perlu memindahkan kaki dan itu mengganggu tidur.
Orang yang menderita satu atau lebih gangguan tidur di atas sebaiknya berkonsultasi pada dokter atau spesialis tidur. Sleep apnea yang tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan gangguan jantung. So, mau bukti apa lagi? Cepatlah tidur! Jangan cari mati!