Sumber foto: Google

Kurang Tidur, Gaya Hidup Modern yang Menggerus Kesehatan Orang Indonesia

Tanggal: 10 Mei 2025 08:28 wib.
Tampang.com | Semakin banyak orang Indonesia yang tidur kurang dari 6 jam per hari. Kebiasaan begadang, tekanan pekerjaan, hingga kebiasaan bermain gadget larut malam menjadikan kurang tidur sebagai masalah yang sering diremehkan, padahal dampaknya sangat serius bagi kesehatan.

Riset Ungkap Masyarakat Indonesia Tidur Kurang dari Standar WHO
WHO merekomendasikan durasi tidur ideal 7-9 jam untuk orang dewasa. Namun, data Kemenkes RI menunjukkan bahwa sekitar 30% warga Indonesia hanya tidur 5-6 jam per hari. Kebiasaan ini sudah menjadi tren, terutama di kalangan pekerja muda di kota besar.

“Kurang tidur bukan hanya membuat badan lemas, tapi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan metabolisme,” jelas dr. Dian Arya, spesialis kesehatan tidur dari Jakarta.

Gadget dan Lembur, Kombinasi Berbahaya
Penyebab utama kurang tidur saat ini adalah paparan layar digital sebelum tidur dan beban kerja berlebih. Banyak pekerja yang masih membuka laptop hingga lewat tengah malam atau berselancar di media sosial sampai lupa waktu.

Paparan cahaya biru dari layar ponsel atau laptop dapat menekan produksi hormon melatonin yang penting untuk mengatur ritme tidur. Akibatnya, tubuh menjadi kesulitan untuk tertidur meski sudah merasa lelah.

Gangguan Tidur dan Dampaknya ke Kesehatan Mental
Psikolog klinis Fitri Lestari mengatakan bahwa kurang tidur yang berlangsung dalam jangka panjang bisa memicu gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi. “Tidur adalah salah satu bentuk pemulihan paling alami yang dimiliki manusia. Kalau ini terganggu, keseimbangan emosi juga bisa ikut goyah,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa banyak pasien yang datang konsultasi dengan keluhan cemas berlebihan, ternyata memiliki pola tidur yang buruk selama berbulan-bulan.

Kebijakan dan Edukasi yang Masih Minim
Sayangnya, kesadaran akan pentingnya tidur masih rendah, bahkan dalam program edukasi kesehatan masyarakat. Belum banyak kampanye pemerintah yang secara khusus membahas bahaya kurang tidur dan pentingnya manajemen waktu yang sehat.

“Selama ini kita lebih sering mendengar kampanye gizi atau olahraga, tapi tidur tidak pernah menjadi isu utama. Padahal dampaknya sangat luas, termasuk untuk produktivitas kerja dan prestasi akademik,” ujar dr. Dian.

Solusi Sederhana yang Perlu Diterapkan Sejak Dini
Beberapa langkah sederhana dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, seperti menghindari layar digital 1 jam sebelum tidur, membuat rutinitas malam yang tenang, dan menjaga konsistensi jam tidur-bangun setiap hari.

Masyarakat juga disarankan untuk mengatur ulang prioritas waktu, agar tidak terus-menerus ‘mencuri’ waktu tidur demi pekerjaan atau hiburan digital yang tak pernah habis.

Penting bagi keluarga, sekolah, dan tempat kerja untuk mulai memandang tidur sebagai bagian dari gaya hidup sehat, bukan kemewahan yang bisa dikorbankan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved