Sumber foto: Google

Kurang Tidur Bukan Masalah Sepele, Bagaimana Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat Indonesia?

Tanggal: 10 Mei 2025 06:59 wib.
Tampang.com | Kurang tidur atau pola tidur yang tidak teratur semakin menjadi masalah serius di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam data Riskesdas terakhir, lebih dari 40% masyarakat Indonesia dilaporkan memiliki kualitas tidur yang buruk, dengan durasi tidur kurang dari 6 jam per malam. Fenomena ini tidak bisa dianggap remeh, karena berpotensi menurunkan produktivitas, meningkatkan risiko penyakit kronis, hingga gangguan kesehatan mental.

Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
WHO menyebut kurang tidur sebagai salah satu faktor risiko yang mulai mengkhawatirkan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Beberapa riset menunjukkan bahwa kurang tidur berkaitan erat dengan meningkatnya risiko hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.

“Tubuh membutuhkan tidur untuk memulihkan fungsi organ dan menjaga sistem imun. Kurang tidur secara terus-menerus dapat memicu peradangan kronis dan mempercepat proses degeneratif,” jelas dr. Livia, spesialis kesehatan tidur dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.

Kesehatan Mental dan Tidur Saling Berkaitan
Tidur bukan hanya soal fisik, tetapi juga kesehatan mental. Orang dengan kebiasaan tidur yang buruk lebih rentan mengalami stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Kondisi ini makin buruk bila didukung oleh tekanan pekerjaan atau kehidupan perkotaan yang padat.

“Tidur yang berkualitas berperan dalam regulasi emosi dan fungsi kognitif. Kurangnya tidur menyebabkan otak sulit fokus, mudah lelah, dan cenderung emosional,” tambah dr. Livia.

Gaya Hidup Modern dan Peran Teknologi
Penggunaan gadget sebelum tidur, tuntutan kerja yang tinggi, serta budaya begadang memperparah kondisi ini. Masyarakat kini cenderung menunda tidur untuk hiburan digital, seperti scrolling media sosial atau menonton film hingga larut malam.

“Kita harus menyadari bahwa tidur bukan pemborosan waktu. Justru, kebiasaan menunda tidur demi produktivitas bisa menjadi bumerang,” kata dr. Livia.

Upaya Pemerintah dan Edukasi Tidur Sehat
Sayangnya, kesadaran masyarakat tentang pentingnya tidur masih rendah, dan edukasi soal tidur sehat belum jadi prioritas dalam program kesehatan publik. Padahal, tidur merupakan aspek esensial dari gaya hidup sehat yang seharusnya masuk dalam program nasional seperti Germas.

“Pemerintah perlu mengintegrasikan edukasi tidur sehat dalam kampanye kesehatan. Ini penting, karena efek jangka panjang dari kurang tidur bisa menggerus anggaran kesehatan publik,” ujar dr. Livia.

Langkah-langkah untuk Tidur Lebih Sehat
Beberapa langkah yang disarankan untuk memperbaiki kualitas tidur antara lain: menjaga jadwal tidur yang konsisten, menghindari gadget satu jam sebelum tidur, menciptakan lingkungan kamar yang nyaman dan gelap, serta mengurangi konsumsi kafein di malam hari.

“Tidur minimal 7 jam per malam untuk orang dewasa sangat disarankan. Jangan tunggu sampai tubuh jatuh sakit baru menyadari pentingnya tidur,” tegas dr. Livia.

Investasi Tidur untuk Kesehatan Masa Depan
Seperti halnya pola makan dan olahraga, tidur adalah bagian penting dari investasi jangka panjang untuk kesehatan. Dengan membangun kebiasaan tidur yang baik sejak dini, risiko penyakit kronis bisa ditekan, produktivitas meningkat, dan kualitas hidup pun lebih baik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved