Sumber foto: Google

Krisis Kualitas Air: Hanya 2,19% Sungai di Indonesia yang Memenuhi Baku Mutu

Tanggal: 27 Mar 2025 12:35 wib.
Tampang.com | Kondisi pencemaran sungai di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data terbaru Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), hanya 2,19 persen dari 2.195 sungai yang memenuhi baku mutu air. Sisanya, mayoritas mengalami pencemaran ringan hingga berat, yang berdampak langsung pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Mayoritas Sungai di Indonesia Tercemar

Deputi Tata Lingkungan KLH, Sigit Reliantoro, mengungkapkan bahwa pemantauan dilakukan di 8.627 titik di berbagai sungai di Indonesia. Hasilnya, sekitar 96 persen sungai mengalami pencemaran ringan, sementara beberapa lainnya masuk dalam kategori tercemar berat.

Pencemaran ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Semakin buruknya kualitas air sungai berarti meningkatnya biaya pengolahan air, terutama di perkotaan yang memiliki kepadatan penduduk tinggi.

"Sebetulnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu perlu teknologi pengolahan, dan itu biasanya akan berimbas pada peningkatan biaya. Selain itu, masih ada disparitas antara perkotaan dan pedesaan dalam pelayanan kebutuhan air," jelas Sigit.

Dampak Pencemaran Sungai bagi Masyarakat

Air sungai yang tercemar tidak hanya berbahaya bagi ekosistem perairan, tetapi juga berisiko terhadap kesehatan manusia. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat pencemaran sungai antara lain:



Penyakit akibat air kotor, seperti diare, kolera, dan infeksi kulit.


Menurunnya kualitas air tanah, terutama bagi daerah yang masih mengandalkan sumur sebagai sumber air minum.


Rusaknya ekosistem sungai, yang berdampak pada penurunan populasi ikan dan makhluk hidup lainnya.


Berkurangnya ketersediaan air bersih, yang mempersulit pemenuhan kebutuhan sehari-hari.



Upaya Pemerintah dalam Menjaga Kualitas Air

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menuturkan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan konservasi sumber air melalui revitalisasi danau serta situ. Selain itu, pemerintah juga mendorong efisiensi pemanfaatan air untuk ketahanan pangan.

Salah satu langkah yang dilakukan adalah penerapan irigasi padi hemat air, yang diklaim dapat menghemat 30 persen penggunaan air dan meningkatkan produktivitas padi hingga 2 ton per hektar.

Selain itu, penyediaan air minum bagi masyarakat juga masih menjadi fokus utama. Menurut Diana, pencapaian akses air minum yang layak masih belum mencapai 100 persen. Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan berbagai stakeholder menjadi kunci dalam membangun sistem penyediaan air bersih yang lebih baik.

"Untuk itu, Kementerian PU bersama pemerintah daerah dan stakeholder harus bersinergi dalam pembangunan sistem penyediaan air minum yang lebih baik," ujar Diana.

Solusi untuk Mengurangi Pencemaran Sungai

Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam menangani pencemaran sungai. Diperlukan peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi pencemaran air. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:



Mengurangi penggunaan plastik dan tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.


Mengolah limbah rumah tangga dengan baik, seperti tidak membuang minyak bekas ke saluran air.


Mendorong industri untuk menerapkan sistem pengolahan limbah yang ramah lingkungan.


Menanam pohon di sekitar sungai untuk menjaga ekosistem dan mencegah erosi.


Mengikuti program konservasi air yang digagas oleh pemerintah maupun komunitas lingkungan.



Kesimpulan

Kualitas air sungai di Indonesia saat ini dalam kondisi kritis, dengan hanya 2,19 persen sungai yang memenuhi baku mutu air. Pencemaran sungai berdampak luas pada kesehatan, ketersediaan air bersih, serta keberlanjutan lingkungan.

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, mulai dari konservasi sumber air, penerapan irigasi hemat air, hingga peningkatan sistem penyediaan air minum. Namun, kolaborasi dengan masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan kelestarian air sungai di masa depan.

Setiap individu dapat berkontribusi dengan mengurangi limbah, menjaga kebersihan lingkungan, dan mendukung program konservasi air. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menjaga sumber daya air demi keberlangsungan hidup generasi mendatang. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved