Sumber foto: Google

Krisis Air Bersih di Kota Besar Semakin Nyata, Apakah Ini Awal Ancaman Kesehatan Baru?

Tanggal: 9 Mei 2025 06:30 wib.
Tampang.com | Di tengah pesatnya pertumbuhan kota, akses terhadap air bersih justru makin terbatas. Di banyak wilayah perkotaan Indonesia, terutama kawasan padat penduduk, masyarakat kesulitan mendapatkan air layak konsumsi. Padahal, air bersih adalah fondasi kesehatan masyarakat.

Data yang Mencemaskan
Menurut data BPS 2024, hanya sekitar 60% rumah tangga di wilayah Jabodetabek yang memiliki akses stabil ke air bersih. Sisanya bergantung pada air tanah yang kualitasnya menurun akibat pencemaran industri dan limbah domestik.

“Air bersih makin sulit ditemukan, bahkan untuk mandi dan mencuci kami harus hemat,” kata Bu Yati, warga Cakung, Jakarta Timur.

Kualitas Air Menurun, Risiko Penyakit Meningkat
Air yang terkontaminasi bisa menyebabkan penyakit serius, mulai dari diare, infeksi kulit, hingga kolera dan hepatitis A. Data WHO menunjukkan bahwa 80% penyakit di negara berkembang berhubungan dengan air tidak layak pakai.

“Anak-anak paling rentan. Mereka bisa sakit berulang karena kualitas air buruk,” jelas Dr. Rian, pakar kesehatan masyarakat dari Surabaya.

Sanitasi yang Tidak Memadai
Krisis air juga berdampak langsung pada sistem sanitasi. Toilet umum yang kotor dan tidak teraliri air memicu penyebaran penyakit, terutama di pemukiman padat dan kawasan urban miskin.

“Kami sering kekurangan air untuk membersihkan toilet, apalagi saat musim kemarau. Bau dan penyakit menjadi hal biasa,” tutur Pak Maman, petugas kebersihan di Bekasi.

Solusi yang Masih Bersifat Tambal Sulam
Pemerintah telah meluncurkan program air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS), namun implementasinya lambat. Di sisi lain, perusahaan swasta dan pengembang belum diharuskan menyediakan infrastruktur air bersih bagi warga sekitar proyek mereka.

“Kita butuh kebijakan jangka panjang yang menjamin air bersih sebagai hak dasar, bukan komoditas,” kritik Dr. Rian.

Mengelola Air Bersih sebagai Investasi Kesehatan
Perlu sinergi lintas sektor: edukasi publik, investasi infrastruktur, dan regulasi ketat terhadap pencemaran. Jika tidak segera ditangani, krisis air bisa berkembang menjadi krisis kesehatan berskala nasional.

“Air bersih adalah hak, bukan kemewahan. Kalau kita abai hari ini, generasi selanjutnya akan menanggung akibatnya,” tutup Dr. Rian.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved