Kontribusi Para Ahli Farmasi di Karanganyar dalam Mengurangi Risiko AKI dan AKB
Tanggal: 5 Mei 2025 15:39 wib.
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah Indonesia, termasuk di Kabupaten Karanganyar. Data terbaru menunjukkan bahwa AKI dan AKB di Karanganyar tergolong tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya. Kondisi ini mencerminkan perlunya perhatian lebih dari semua sektor, termasuk dunia farmasi yang selama ini jarang disorot secara langsung dalam isu kesehatan ibu dan anak.Melalui pafikotakaranganyar.org, para ahli farmasi yang tergabung dalam Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Karanganyar mulai mengambil peran strategis dalam menekan angka kematian ini. Meski peran farmasis sering kali berada di balik layar, kontribusi mereka sangat penting dalam memastikan keamanan, efektivitas, dan ketersediaan obat yang digunakan ibu hamil, ibu melahirkan, serta bayi baru lahir.Mengapa AKI dan AKB Masih Tinggi di Karanganyar?Ada berbagai faktor penyebab tingginya AKI dan AKB di Karanganyar. Di antaranya adalah masalah gizi ibu selama masa kehamilan, kurangnya pengetahuan tentang konsumsi suplemen yang sesuai, usia ibu saat hamil yang terlalu muda atau terlalu tua, hingga komplikasi kehamilan yang tidak tertangani dengan baik. Penyakit bawaan atau infeksi juga sering menjadi pemicu meningkatnya risiko kematian ibu dan bayi.Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini, seperti mengoptimalkan peran bidan di posyandu, meningkatkan pelayanan kesehatan dasar, serta kampanye kesehatan untuk ibu hamil. Namun, seiring berkembangnya peran tenaga kesehatan, peran apoteker kini semakin dibutuhkan untuk melengkapi langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang sudah ada.Peran Strategis Farmasis dalam Menekan AKI dan AKBFarmasis atau ahli farmasi tidak hanya bertugas meracik dan menyediakan obat. Dalam konteks AKI dan AKB, mereka memiliki peran krusial dalam edukasi obat, pemberian suplemen, hingga pemantauan efek samping obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibu hamil dan bayi.Di Karanganyar, para farmasis yang tergabung dalam PAFI aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil, tentang pentingnya mengkonsumsi suplemen seperti asam folat, zat besi, dan vitamin lainnya yang mendukung pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Mereka juga memastikan bahwa suplemen dan obat-obatan yang diberikan sesuai dosis dan aman digunakan dalam kondisi kehamilan.Farmasis juga berperan penting dalam mengawasi interaksi obat, terutama pada ibu hamil dengan penyakit bawaan seperti hipertensi atau diabetes, yang memerlukan pengobatan rutin. Salah penggunaan obat dapat berisiko besar bagi keselamatan ibu dan bayi, sehingga pengawasan farmasis sangat dibutuhkan.Kolaborasi PAFI Karanganyar dengan Tenaga Kesehatan LainPAFI Kota Karanganyar telah menjalin kerja sama erat dengan puskesmas, rumah sakit, dan posyandu dalam program pencegahan AKI dan AKB. Mereka terlibat dalam pelatihan lintas sektor, kampanye edukasi masyarakat, hingga konsultasi farmasi gratis di beberapa desa.Kegiatan ini tidak hanya menyasar ibu hamil, tetapi juga keluarga dan masyarakat umum agar lebih paham tentang pentingnya peran farmasi dalam mendukung kesehatan ibu dan anak. PAFI juga aktif mendorong penggunaan obat generik yang terjamin kualitas dan keamanannya, terutama di wilayah terpencil yang aksesnya terbatas.Inovasi dan Edukasi BerkelanjutanTidak berhenti di pelayanan konvensional, para farmasis di Karanganyar juga mulai mengadopsi pendekatan digital dalam edukasi kesehatan. Media sosial dan situs resmi seperti pafikotakaranganyar.org digunakan sebagai platform untuk menyebarluaskan informasi kesehatan, tips penggunaan obat, hingga program kampanye pencegahan AKI dan AKB.Melalui kanal ini, masyarakat dapat mengakses informasi yang akurat dan terpercaya kapan saja, di mana saja. Edukasi yang berkelanjutan menjadi salah satu kunci utama dalam menurunkan risiko kematian ibu dan bayi.Harapan ke Depan: Sinergi yang Lebih KuatMeskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi, langkah-langkah yang diambil oleh PAFI Kota Karanganyar menunjukkan bahwa ahli farmasi bisa menjadi agen perubahan dalam dunia kesehatan ibu dan anak. Sinergi yang kuat antara farmasis, bidan, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya menjadi fondasi penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi ibu dan bayi.Ke depan, diharapkan pemerintah daerah juga terus mendukung peran farmasis dengan menyediakan pelatihan rutin, memperluas akses layanan farmasi di pelosok, serta memberikan ruang bagi farmasis untuk berkontribusi aktif dalam kebijakan kesehatan masyarakat.Dengan peran aktif para ahli farmasi yang semakin terlihat, harapan untuk menurunkan AKI dan AKB di Karanganyar bukanlah hal yang mustahil. Kolaborasi, edukasi, dan dedikasi menjadi kunci utama keberhasilan upaya ini.