Sumber foto: Google

Konsumsi Serat di Indonesia Rendah, Risiko Diabetes & Kolesterol Meningkat!

Tanggal: 15 Mei 2025 08:11 wib.
Tampang.com | Sebuah studi terbaru dari Pusat Gizi Nasional mengungkap bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi serat harian jauh di bawah rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kondisi ini menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan meningkatnya kasus penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, dan obesitas.

Pola Makan Modern, Serat Tersisih
Meningkatnya konsumsi makanan instan, gorengan, dan karbohidrat olahan membuat serat alami dari sayur dan buah makin tersisih. Padahal, WHO menganjurkan konsumsi serat setidaknya 25–30 gram per hari, namun rata-rata masyarakat Indonesia hanya mencapai 12–15 gram.

“Pola makan orang kita sekarang terlalu fokus pada kenyang, bukan kandungan nutrisi,” ujar dr. Rini Pranata, ahli gizi klinis dari RSUD Fatmawati.

Dampak Langsung: Diabetes dan Gangguan Pencernaan
Rendahnya asupan serat menyebabkan gangguan metabolisme, memperlambat sistem pencernaan, dan memperburuk resistensi insulin. Hal ini menjadi faktor pemicu utama meningkatnya penderita diabetes dan kolesterol tinggi pada usia produktif.

“Serat bukan hanya untuk melancarkan buang air besar, tapi penting untuk menstabilkan gula darah dan menyerap lemak jahat,” tambah dr. Rini.

Kampanye Gizi Masih Kurang Agresif
Pemerintah memang telah menggagas kampanye “Isi Piringku”, namun implementasinya belum maksimal. Banyak masyarakat belum memahami pentingnya menyeimbangkan karbohidrat, protein, lemak, dan serat dalam porsi makan harian.

Solusi: Edukasi Massal dan Perubahan Akses Makanan
Ahli gizi mendorong agar edukasi tentang serat dijadikan kampanye nasional, termasuk menyasar generasi muda di sekolah dan media sosial. Selain itu, akses terhadap makanan berserat tinggi seperti sayuran segar dan buah lokal harus ditingkatkan dan disubsidi agar lebih terjangkau.

“Kalau kita tidak ubah sekarang, lima sampai sepuluh tahun ke depan, kita akan panen penyakit kronis,” tegas dr. Rini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved