Konsumsi Gula Semakin Tak Terkendali, Banyak Makanan Mengandung Gula Tersembunyi!
Tanggal: 12 Mei 2025 22:42 wib.
Tampang.com | Gula kini menjadi “penyakit baru” dalam diam. Tanpa sadar, masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi gula tersembunyi dari produk makanan dan minuman yang tampak sehat seperti roti, sereal, yogurt, bahkan saus sambal kemasan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, konsumsi gula orang Indonesia rata-rata mencapai 62 gram per hari, jauh di atas rekomendasi WHO yaitu maksimal 50 gram, bahkan idealnya hanya 25 gram per hari untuk dewasa.
“Yang berbahaya adalah gula yang tidak terasa manis, tapi tetap masuk ke tubuh dalam jumlah besar—itulah gula tersembunyi,” kata Nur Laila, ahli nutrisi dari PERSAGI.
Sumber Gula Tersembunyi di Produk Sehari-hari
Banyak orang tidak sadar bahwa produk berikut mengandung tambahan gula yang cukup tinggi:
Saus tomat dan sambal
Minuman teh botol dan kopi instan
Roti tawar dan granola
Yogurt berperisa
Makanan siap saji dan camilan ringan
“Label ‘rendah lemak’ sering kali justru mengandung lebih banyak gula untuk menambah rasa. Itu jebakan nutrisi,” jelas Laila.
Dampak Gula Berlebih
Konsumsi gula berlebih berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan:
Obesitas dan peningkatan lemak perut
Diabetes tipe 2, yang kini mulai diderita remaja
Penuaan dini dan jerawat
Gangguan mood dan energi yang fluktuatif
Masyarakat juga mulai mengalami apa yang disebut sugar addiction—ketergantungan rasa manis yang membuat makanan sehat terasa hambar.
Solusi: Baca Label, Kurangi Olahan
Para ahli menyarankan langkah-langkah berikut untuk menekan konsumsi gula tersembunyi:
Biasakan membaca label nutrisi dan cari kata-kata seperti “sirup jagung”, “glukosa”, “fruktosa”, “dekstrosa”
Kurangi konsumsi makanan kemasan dan pilih bahan segar
Hindari minuman manis sebagai pengganti air putih
Edukasi keluarga dan anak-anak soal bahaya gula sejak dini
“Gula tidak harus dihilangkan sepenuhnya, tapi kita harus tahu kapan cukup itu cukup,” tutup Laila.