Sumber foto: Google

Kolesterol Tinggi Ancam Generasi Muda: Gaya Hidup "Mager" dan Gorengan Jadi Pemicu Utama

Tanggal: 26 Mei 2025 23:45 wib.
Tampang.com | Mencengangkan, masalah kolesterol tinggi kini tak lagi didominasi oleh kalangan usia lanjut. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-24 tahun justru menduduki peringkat teratas dalam prevalensi kolesterol total tinggi di Indonesia. Fenomena ini, menurut pakar kesehatan jantung dr. Nicolaus Novian Dwiya Wahjoepramono, MRes., Sp.JP, adalah sinyal bahaya yang perlu disikapi serius sejak dini. Ia menyoroti gaya hidup anak muda yang cenderung kurang aktif bergerak dan gemar mengonsumsi makanan tinggi lemak sebagai pemicu utama lonjakan kolesterol pada usia produktif.

"Tren peningkatan kadar kolesterol di usia muda adalah sinyal bahaya. Ini faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke yang sebenarnya bisa dicegah," tegas dr. Nicolaus, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Siloam Lippo Village, pada Senin (26/5/2025).


Kolesterol Tinggi: Ancaman Senyap Sejak Remaja

Kolesterol, lemak yang diproduksi tubuh dan juga didapat dari makanan, memang dibutuhkan untuk membangun sel. Namun, kadar yang berlebihan dalam darah dapat menumpuk di pembuluh darah, menyebabkan penyempitan atau penyumbatan. Kondisi ini secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, bahkan pada usia muda.

Dr. Nicolaus menjelaskan bahwa kolesterol tinggi dipengaruhi oleh dua jenis faktor: yang tidak dapat diubah (seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga) dan faktor yang dapat dimodifikasi (seperti pola makan, berat badan, konsumsi alkohol, dan kebiasaan merokok).

Sayangnya, banyak anak muda belum sepenuhnya menyadari betapa besar peran gaya hidup mereka dalam meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, gorengan, dan pola makan tidak teratur adalah pemandangan umum dalam keseharian remaja dan mahasiswa. "Tidak ada toleransi untuk rokok. Satu batang pun sudah terlalu banyak. Selain itu, kontrol berat badan dan batasi konsumsi lemak trans, terutama dari minyak goreng yang dipakai berulang, juga sangat penting," kata dr. Nicolaus.


Investasi Jangka Panjang: Gaya Hidup Sehat Adalah Kuncinya

Untuk menghindari ancaman kolesterol tinggi di usia muda, dr. Nicolaus menekankan pentingnya memulai pola hidup sehat sejak dini, bahkan sejak usia remaja. Langkah-langkah preventif yang bisa dilakukan siapa saja meliputi:


Olahraga ringan minimal lima kali dalam seminggu.
Konsumsi makanan seimbang.
Membatasi asupan lemak jenuh dan makanan olahan.


"Kesadaran bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar. Gaya hidup sehat itu investasi jangka panjang," pungkasnya. Dengan kesadaran dan tindakan nyata, generasi muda dapat terhindar dari risiko penyakit serius akibat kolesterol tinggi dan menikmati hidup yang lebih sehat dan produktif.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved