Sumber foto: Google

Kesehatan Mental Remaja Terus Menurun, Gadget dan Tekanan Sosial Jadi Pemicu Utama

Tanggal: 26 Mei 2025 11:18 wib.
Tampang.com | Di balik senyum dan unggahan ceria para remaja di media sosial, nyatanya terdapat krisis kesehatan mental yang semakin mengkhawatirkan. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan kasus kecemasan, stres, dan depresi pada kalangan muda, terutama yang aktif di dunia digital.

Gadget, Teman yang Bisa Jadi Musuh
Penggunaan gadget yang terlalu intens sejak pagi hingga larut malam membuat banyak remaja kehilangan waktu tidur berkualitas, jarang berinteraksi langsung, dan terus membandingkan diri dengan kehidupan ‘sempurna’ yang ditampilkan orang lain.

Dampaknya? Banyak dari mereka merasa tidak cukup baik, mengalami penurunan kepercayaan diri, hingga merasa cemas tanpa alasan jelas.

Sosial Media dan Tekanan Tak Terlihat
Remaja hari ini hidup dalam tekanan untuk tampil sempurna, mulai dari wajah, gaya hidup, hingga jumlah likes dan followers. Sayangnya, tidak semua mampu mengelola ekspektasi tersebut dengan sehat.

Tekanan ini menimbulkan fenomena yang disebut FOMO (Fear of Missing Out) dan gangguan citra tubuh, yang kerap berujung pada isolasi sosial dan kecenderungan menyakiti diri.

Lingkungan dan Keluarga Perlu Lebih Peka
Peran lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah, sangat krusial dalam mendeteksi tanda-tanda awal gangguan mental. Perubahan perilaku seperti menarik diri, mudah marah, atau perubahan pola tidur dan makan bisa jadi sinyal penting yang tidak boleh diabaikan.

“Mendengarkan tanpa menghakimi adalah bentuk dukungan paling nyata bagi remaja,” jelas psikolog anak dan remaja Tania Mulyani.

Butuh Ruang Aman untuk Ekspresi Diri
Pakar menyarankan agar remaja diberi ruang aman untuk mengekspresikan perasaan, baik melalui seni, komunitas, atau konseling profesional. Kesehatan mental bukan hal sepele, dan harus ditangani seperti halnya penyakit fisik.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved