Kesehatan Mental di Masa Pandemi, Kenapa Kita Harus Lebih Peduli?
Tanggal: 13 Mei 2025 19:23 wib.
Tampang.com | Pandemi yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun telah memberikan dampak besar tidak hanya pada fisik, tetapi juga pada kesehatan mental banyak orang. Isolasi sosial, ketidakpastian ekonomi, dan ancaman terhadap keselamatan diri menjadi pemicu stres, kecemasan, dan depresi. Kini, lebih dari sebelumnya, perhatian terhadap kesehatan mental perlu menjadi prioritas.
Kesehatan Mental dan Dampaknya
Kesehatan mental mengacu pada kondisi emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan berlebih, kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka, termasuk hubungan sosial, pekerjaan, dan kesehatan fisik.
"Pandemi telah memperburuk kesehatan mental masyarakat, dengan banyak orang merasa terisolasi, cemas tentang masa depan, dan tertekan akibat perubahan drastis dalam kehidupan sehari-hari," ujar dr. Siti Rahmawati, seorang psikolog klinis.
Penyebab Utama Gangguan Kesehatan Mental Selama Pandemi
Beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan mental selama pandemi antara lain:
Isolasi Sosial
Pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus telah mengurangi interaksi sosial. Isolasi ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan keterasingan, yang merupakan faktor risiko utama depresi dan kecemasan.
Kekhawatiran Kesehatan
Ketakutan akan terinfeksi virus, serta melihat orang terdekat terkena penyakit, dapat memicu kecemasan. Rasa takut yang berkepanjangan dapat meningkatkan stres dan menurunkan kualitas tidur.
Krisis Ekonomi
Penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan akibat pandemi menambah beban emosional. Ketidakpastian ekonomi membuat banyak orang khawatir tentang masa depan finansial mereka, yang dapat memperburuk kondisi psikologis.
Perubahan Rutinitas
Kebiasaan sehari-hari seperti bekerja, bersekolah, dan berinteraksi dengan orang lain mengalami perubahan besar. Perubahan ini, meski bersifat sementara, bisa memengaruhi stabilitas emosional dan membuat seseorang merasa tertekan.
Gejala Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental bisa muncul dalam berbagai bentuk, di antaranya:
Kecemasan berlebih: Perasaan takut yang tidak rasional, kekhawatiran yang berlarut-larut, dan sulit tidur.
Depresi: Rasa sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa dilakukan, dan perasaan putus asa.
Perubahan perilaku: Meningkatnya kebiasaan buruk, seperti konsumsi alkohol atau makanan berlebihan, atau malah penurunan nafsu makan.
Jika gejala-gejala ini tidak ditangani, kondisi kesehatan mental bisa memburuk dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Mengapa Kesehatan Mental Harus Diperhatikan?
Mengabaikan kesehatan mental bisa berdampak pada kesehatan fisik. Stres kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, gangguan kesehatan mental yang tidak diobati juga dapat memengaruhi hubungan sosial, kinerja kerja, dan kualitas hidup seseorang.
"Perhatian terhadap kesehatan mental adalah bagian dari kesehatan secara keseluruhan. Tubuh dan pikiran saling terhubung, dan ketika satu aspek terganggu, yang lainnya juga akan terpengaruh," kata dr. Siti.
Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi:
Tetap Terhubung dengan Orang Lain
Walaupun fisik terpisah, tetap jalin komunikasi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja melalui telepon atau video call. Ini akan membantu mengurangi rasa kesepian dan membangun dukungan sosial.
Ciptakan Rutinitas Sehat
Menjaga rutinitas harian yang baik, seperti waktu tidur yang cukup, pola makan sehat, dan waktu untuk berolahraga, bisa membantu menstabilkan emosi dan mengurangi kecemasan.
Berlatih Relaksasi
Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Ini juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Cari Dukungan Profesional
Jika merasa cemas atau tertekan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang profesional, seperti psikolog atau psikiater. Terapi atau konseling dapat membantu seseorang mengatasi masalah emosional dan memberikan panduan untuk menghadapi stres dengan lebih baik.
Pentingnya Pendidikan Kesehatan Mental
Di Indonesia, pendidikan mengenai kesehatan mental masih kurang dibandingkan dengan pendidikan kesehatan fisik. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental harus menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat.
"Seperti halnya penyakit fisik, gangguan mental juga membutuhkan perhatian serius. Dengan meningkatkan literasi kesehatan mental, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara menyeluruh," ungkap dr. Siti.
Jangan Abaikan Kesehatan Mental
Pandemi ini memberikan pelajaran berharga bahwa kesehatan mental tidak bisa diabaikan. Memiliki sistem pendukung yang kuat, menjaga rutinitas sehat, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan, adalah langkah penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis. Sebagai masyarakat, kita perlu lebih peduli dengan kesehatan mental, baik untuk diri kita sendiri maupun orang-orang di sekitar kita.