Sumber foto: Google

Kesehatan Mental di Indonesia, Menghadapi Tekanan Hidup Modern!

Tanggal: 10 Mei 2025 08:25 wib.
Tampang.com | Di tengah perkembangan zaman yang semakin cepat, masalah kesehatan mental di Indonesia semakin memprihatinkan. Tekanan hidup yang semakin berat, perubahan sosial yang cepat, serta peran teknologi yang semakin mendominasi membuat banyak individu, terutama generasi muda, mengalami stres dan gangguan jiwa. Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini?

Kondisi Kesehatan Mental di Indonesia
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, lebih dari 10 juta orang di Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, dengan sebagian besar di antaranya adalah generasi muda. Gangguan mental yang umum ditemukan adalah stres, depresi, dan kecemasan. Masalah ini sering kali tidak disadari sejak dini, sehingga pengobatan atau pencegahan yang tepat terlambat dilakukan.

"Masalah kesehatan mental sering kali dianggap remeh oleh banyak orang. Padahal, gangguan mental dapat mempengaruhi kualitas hidup dan kinerja seseorang, bahkan dapat menyebabkan gangguan fisik jika tidak segera ditangani," ujar Dr. Hana, seorang psikolog klinis di Jakarta.

Tekanan Hidup Modern Sebagai Pemicu Kesehatan Mental
Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan mental adalah tekanan hidup yang semakin berat. Generasi muda, terutama yang baru memulai karier, seringkali merasa tertekan untuk mencapai standar kesuksesan yang tinggi. Belum lagi, kecemasan terhadap masa depan dan ketidakpastian ekonomi turut memperburuk kondisi mental mereka.

“Tekanan sosial dan ekonomi adalah dua faktor utama yang memengaruhi kesehatan mental di Indonesia. Media sosial pun turut berperan dalam menciptakan tekanan tersendiri. Banyak anak muda merasa harus menunjukkan kehidupan yang sempurna, padahal kenyataannya tidak selalu seperti itu,” kata Dr. Hana.

Peran Teknologi dalam Kesehatan Mental
Penggunaan media sosial yang terus meningkat juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Banyak individu, terutama remaja dan dewasa muda, merasa terisolasi atau cemas karena perbandingan sosial yang sering terjadi di platform digital. Ini menambah tekanan untuk tampil sempurna dan dapat menyebabkan gangguan mental seperti kecemasan berlebih dan depresi.

“Media sosial tidak sepenuhnya buruk, tetapi jika tidak bijak menggunakannya, dapat menjadi sumber stres yang signifikan. Penting untuk memahami dampak dari apa yang kita lihat dan baca di dunia maya,” tambah Dr. Hana.

Kebutuhan Akan Pendekatan Kesehatan Mental yang Lebih Terjangkau
Meskipun masalah kesehatan mental semakin sering dibicarakan, akses untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental di Indonesia masih terbatas, terutama di daerah-daerah terpencil. Banyak orang yang merasa enggan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater karena stigma negatif yang melekat pada masalah kesehatan jiwa.

"Pemerintah harus lebih fokus pada penyuluhan dan penyediaan layanan kesehatan mental yang mudah diakses oleh masyarakat. Terutama di daerah-daerah yang masih minim fasilitas kesehatan mental," kata Dr. Hana.

Selain itu, peran keluarga juga sangat penting dalam mendukung individu yang menghadapi masalah mental. Dengan membangun komunikasi yang terbuka dan penuh empati, keluarga bisa menjadi sistem dukungan yang efektif dalam mengatasi stres dan kecemasan.

Menghadapi Stigma dan Meningkatkan Kesadaran
Salah satu tantangan terbesar dalam masalah kesehatan mental adalah stigma yang masih ada di masyarakat. Banyak orang yang merasa malu atau takut untuk mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan jiwa. Padahal, seperti halnya masalah fisik, gangguan mental juga membutuhkan penanganan profesional.

"Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Seperti halnya kita menjaga tubuh kita agar tetap sehat, kita juga perlu menjaga pikiran dan perasaan agar tetap seimbang," tegas Dr. Hana.

Langkah Preventif yang Bisa Dilakukan
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mental, seperti menerapkan gaya hidup sehat, mengelola stres, dan tidur yang cukup. Selain itu, berolahraga secara rutin, melakukan hobi yang menyenangkan, dan menjaga hubungan sosial yang positif juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.

"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Jika kita mulai menjaga kesehatan mental sejak dini, maka kita bisa mencegah gangguan mental yang lebih serius di masa depan," tambah Dr. Hana.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved