Keratosis Pilaris: Mengatasi Kondisi "Kulit Ayam" yang Kasar dan Berbintik
Tanggal: 29 Mei 2025 00:19 wib.
Tampang.com | Keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang menyebabkan munculnya benjolan kecil dan kasar di permukaan kulit, biasanya dalam bentuk bercak, sehingga kulit tampak seperti merinding, dan inilah alasan mengapa kondisi ini sering disebut sebagai “kulit ayam”. Meskipun tidak separah eksim, kondisi ini tetap bisa mengganggu penampilan kulit. Itulah sebabnya banyak orang yang mengalaminya terus mencari cara untuk mengatasinya.
Menurut Dr. Angeline Yong, dokter kulit di Angeline Yong Dermatology Singapura, keratosis pilaris adalah kondisi jinak, meskipun memengaruhi tampilan dan tekstur kulit. “Benjolan ini, yang warnanya bisa bervariasi – dari sewarna kulit hingga merah atau cokelat, biasanya disebabkan oleh kelebihan keratin, protein yang melindungi kulit dari infeksi dan zat berbahaya lainnya. Keratin berlebih ini menumpuk di sekitar folikel rambut, yang menyebabkan penyumbatan,” jelasnya.
Keratosis pilaris umumnya muncul di lengan atas, paha, pipi, atau bokong. Kondisi ini tidak menular, dan benjolan ini biasanya tidak menimbulkan rasa tidak nyaman, hanya sedikit gatal pada sebagian orang. Walau begitu, kondisi ini membuat kulit jadi terlihat kasar seperti berpasir. "Jika keratosis pilaris terjadi pada wajah, dokter kulit dapat membantu memastikan diagnosis apakah eksim atau bukan, dan merekomendasikan strategi penanganan yang tepat,” kata Yong. Penyebab pasti penumpukan keratin tidak diketahui, tetapi dokter menduga hal itu mungkin terkait dengan kondisi kulit seperti dermatitis atopik dan kondisi genetik.
Cara Menghilangkan "Kulit Ayam"
Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa tidak ada "obat" yang dapat langsung menghilangkan bintik-bintik "kulit ayam" akibat keratosis pilaris. Meskipun demikian, ada beberapa cara sederhana untuk memperbaiki tampilan dan benjolan di kulit. Berikut ini beberapa rekomendasi dari Dr. Yong:
1. Lembabkan Kulit Kulit kering dapat memperparah munculnya bintil-bintil pada kulit, oleh karena itu menjaga keseimbangan kelembapan kulit adalah keharusan. Mengoleskan pelembap setelah mandi dapat membantu kulit mengunci kelembapan dan menjaganya tetap terhidrasi. Penggunaan losion atau krim tubuh secara teratur dapat membantu melembutkan benjolan dan memperbaiki tekstur kulit secara keseluruhan. Carilah formula kental dan lembut yang mengandung bahan-bahan seperti urea, asam laktat, dan gliserin.
2. Eksfoliasi Menggunakan lulur (body scrub) secara teratur dapat membantu menghilangkan sel kulit mati dan mencegah penumpukan yang menyebabkan keratosis pilaris. Penting untuk memilih produk yang sesuai dengan jenis kulit yang tidak akan menyebabkan iritasi. Eksfoliator fisik yang mengandung butiran dapat digunakan jika kamu memiliki kulit normal, meskipun sebaiknya hindari eksfoliator yang terasa terlalu kasar di kulit. Selalu gunakan pelembab setelah melakukan eksfoliasi. Pemilik kulit sensitif atau kering, sebaiknya pilih eksfoliator kimia yang memberikan tindakan pengelupasan yang lebih lembut yang dapat menembus lebih dalam ke folikel rambut.
3. Temui Dokter Kulit Jika perawatan yang konsisten di rumah tidak banyak membantu mengubah tampilan kulit, pertimbangkan untuk menemui dokter kulit, yang dapat meresepkan dan memberikan perawatan tingkat medis. Dokter juga akan memeriksa kulit dengan benar untuk memastikan apakah kondisi tersebut benar-benar terkena keratosis pilaris, atau juga masalah kulit lainnya.