Kenapa Remaja Sering Kecanduan Skincare, Padahal Kulitnya Masih Sehat?
Tanggal: 10 Mei 2025 06:35 wib.
Tampang.com | Fenomena remaja yang tampak begitu antusias dan bahkan "kecanduan" dengan rutinitas skincare yang berlapis-lapis seringkali menimbulkan pertanyaan. Padahal, di usia remaja, kulit umumnya masih memiliki kemampuan regenerasi yang tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda penuaan signifikan. Lantas, mengapa begitu banyak remaja yang terpikat dengan dunia skincare yang kompleks ini? Jawabannya ternyata melibatkan perpaduan antara pengaruh sosial, psikologis, dan perkembangan industri kecantikan itu sendiri.
Salah satu faktor pendorong utama adalah pengaruh media sosial dan tren kecantikan. Platform seperti TikTok, Instagram, dan YouTube dipenuhi dengan konten skincare yang menarik dan seringkali menampilkan rutinitas yang rumit dengan berbagai jenis produk. Para influencer kecantikan, yang seringkali juga berusia muda, mempromosikan berbagai produk dan teknik skincare dengan antusias, menciptakan rasa ingin tahu dan keinginan untuk mencoba di kalangan remaja. Algoritma media sosial yang personalisasi juga semakin memperkuat paparan konten skincare kepada para penggunanya.
Selain itu, tekanan sosial dan standar kecantikan juga memainkan peran yang signifikan. Di era digital ini, citra diri menjadi sangat penting, dan remaja seringkali merasa tertekan untuk memiliki kulit yang "sempurna" – bebas jerawat, mulus, dan bercahaya seperti yang mereka lihat di media sosial. Ketidaksempurnaan kulit yang wajar di usia remaja, seperti jerawat hormonal atau komedo, dapat memicu perasaan insecure dan mendorong mereka untuk mencari solusi melalui berbagai produk skincare.
Rasa ingin mencoba dan bereksperimen juga menjadi karakteristik khas remaja. Masa remaja adalah waktu di mana individu sedang mencari identitas diri dan mencoba berbagai hal baru, termasuk dalam hal penampilan. Dunia skincare yang menawarkan berbagai jenis produk dengan klaim yang menarik menjadi lahan eksperimen yang menarik bagi mereka. Ketertarikan pada unboxing produk baru, mencoba tekstur dan aroma yang berbeda, serta melihat (atau berharap melihat) perubahan pada kulit menjadi daya tarik tersendiri.
Faktor psikologis seperti kecemasan dan kontrol juga dapat berperan. Bagi sebagian remaja, memiliki rutinitas skincare yang terstruktur dapat memberikan rasa kontrol dan keteraturan dalam hidup mereka, terutama di tengah perubahan hormonal dan tekanan akademik atau sosial yang mungkin mereka alami. Merawat kulit bisa menjadi bentuk pelarian atau coping mechanism untuk mengatasi stres.
Pengaruh teman sebaya juga tidak bisa diabaikan. Ketika teman-teman di sekitar mulai tertarik pada skincare dan berbagi pengalaman tentang produk-produk tertentu, remaja cenderung merasa perlu untuk ikut serta agar tidak ketinggalan tren dan tetap terhubung dengan lingkungannya.
Terakhir, strategi pemasaran industri kecantikan yang semakin cerdik juga turut berkontribusi. Produk skincare kini hadir dengan packaging yang menarik, aroma yang menyenangkan, dan klaim manfaat yang spesifik untuk berbagai masalah kulit remaja (walaupun mungkin masalah tersebut sebenarnya tidak terlalu signifikan). Harga produk yang semakin bervariasi juga membuat skincare lebih mudah dijangkau oleh berbagai kalangan remaja.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan skincare yang berlebihan dan tidak sesuai justru dapat merusak kesehatan kulit remaja yang sebenarnya masih sehat. Penggunaan terlalu banyak produk dengan kandungan bahan aktif yang kuat dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, kulit kering, atau bahkan memperparah masalah kulit yang sudah ada.
Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk memiliki pemahaman yang benar tentang kebutuhan kulit mereka dan tidak terjebak dalam tren skincare yang berlebihan. Rutinitas skincare dasar yang lembut dan sesuai dengan jenis kulit, seperti membersihkan, melembapkan, dan melindungi dari sinar matahari, biasanya sudah cukup untuk menjaga kesehatan kulit remaja. Edukasi dari orang tua, sekolah, dan sumber informasi yang terpercaya mengenai skincare yang bijak sangatlah penting untuk mencegah remaja dari "kecanduan" skincare yang tidak perlu dan berpotensi merugikan.