Kenali Tanda-tanda Kurang Buang Air Kecil yang Bisa Mengakibatkan Masalah Ginjal
Tanggal: 25 Des 2024 15:36 wib.
Tampang.com | Seberapa sering Anda buang air kecil atau kencing bisa menjadi pertanda sehat atau tidaknya tubuh. Ahli menyebut, pada siang hari, mayoritas orang yang sehat buang air kecil sekitar enam hingga delapan kali. Hal ini menunjukkan fungsi ginjal dan kandung kemih yang normal dalam membuang sisa metabolisme tubuh.
Namun, kebiasaan buang air kecil dengan frekuensi yang rendah dapat menjadi pertanda bahwa tubuh mengalami kondisi yang kurang sehat. Menurut Dr. Jamin Brahmbhatt, seorang ahli urologi di Orlando Health dan kontributor CNN, jika seseorang buang air kecil kurang dari empat kali sehari, hal ini bisa berarti bahwa individu tersebut mengalami dehidrasi atau terdapat masalah dengan cara kerja kandung kemih atau ginjalnya. Dehidrasi dapat memengaruhi kesehatan ginjal dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
Selain frekuensi buang air kecil, kadar kalsium yang terlalu tinggi juga dapat berkontribusi terhadap pembentukan batu kandung kemih dan menghalangi proses keluarnya air kencing, sebagaimana diungkapkan oleh Dr. David Shusterman, seorang ahli urologi bersertifikat di NY Urology di New York City.
Melihat pentingnya cairan bagi tubuh, National Academy of Medicine merekomendasikan wanita untuk mengonsumsi 2,7 liter cairan setiap hari, sementara pria direkomendasikan untuk mengonsumsi 3,7 liter cairan setiap hari. Ini termasuk semua cairan dan makanan yang mengandung air, seperti buah, sayur, dan sup. Dengan rasio asupan air dari cairan terhadap makanan yang rata-rata sekitar 80:20, maka jumlah minum harian yang direkomendasikan adalah 9 gelas untuk wanita dan 12,5 gelas untuk pria.
Jarangnya buang air kecil dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius. Misalnya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko bakteri bersarang di uretra dan memicu infeksi saluran kemih. Selain itu, menahannya juga dapat membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko berbagai masalah seperti infeksi ginjal atau melemahnya otot kandung kemih akibat mengejan terus-menerus.
Dalam hal ini, jika seseorang sudah mengubah gaya hidup namun belum cukup buang air kecil, konsultasi dengan dokter spesialis urologi atau subspesialis disfungsi pengosongan kandung kemih menjadi penting. Profesional medis seperti ini dapat memberikan diagnosis yang tepat dan perencanaan perawatan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi.
Kesadaran perihal kondisi kesehatan ginjal sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Melalui pemahaman akan pentingnya frekuensi buang air kecil dalam mengetahui kesehatan ginjal, individu dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang berkaitan dengan ginjal dan kandung kemih. Hindari menahan diri untuk buang air kecil dan pastikan untuk menjaga asupan cairan yang cukup agar ginjal dan kandung kemih dapat berfungsi secara optimal.