Kenali 4 Jenis Olahraga yang Berisiko Nyeri Lutut
Tanggal: 4 Agu 2017 14:25 wib.
Tampang.com - Olahraga secara umum memang kegiatan yang diperuntukkan untuk menjadi sehat. Namun, ada beberapa bentuk olahraga bukannya menyehatkan, malah menyebabkan sakit pada lutut dan menjadi radang sendi alias osteoarthritis.
Sebuah riset yang dipublikasikan di Journal of Athletic Training, ilmuwan menganalisa 17 kasus radang sendi lutut yang menyebabkan rasa nyeri pada 3.800 atlet profesional.
Peneliti tersebut menemukan bahwa atlet angkat beban, pesepak bola, pegulat, dan pelari marathon memiliki resiko lebih besar untuk terkena nyeri sendi lutut dibanding atlet olahraga lain atau yang tidak berolahraga sama sekali.
Pada dasarnya, olahragawan di empat bidang tersebut memiliki risiko osteoarthritis lutut 3 hingga 7 kali lebih besar dibanding orang-orang yang bermain basket, bertinju, menembak, atau atletik.
Dari keempat olahraga tersebut, atlet angkat beban memiliki risiko paling besar, dilanjutkan dengan pesepak bola. Hal ini disebabkan karena, jenis olahraga ini memberikan tekanan paling besar pada sendi lutut.
“Perlu dicatat bahwa olahraga yang memiliki risiko terbesar pada lutut adalah yang paling membebani sendinya,” ujar pimpinan peneliti Jeffrey B. Driban dari Tufts Medical Center di Boston. “Misalnya pelari marathon yang menggunakan sendinya berkilo-kilometer lebih banyak dibanding pelari biasa, atau atlet angkat beban yang membebani sendinya dengan beban yang besar dan berulang-ulang.”
Tidak semua olahraga buruk untuk sendi, apabila sesuai dengan beban yang dapat ditanggung. Misalkan, pelari jarak pendek justru mendapat manfaat memperoleh tulang yang kuat dan sendi yang sehat. Ada pula dengan olahraga angkat beban, mereka yang berlatih dengan beban yang sesuai, akan mendapat manfaat.
Artinya bila Anda mengalami nyeri di lutut, Anda tidak perlu menghentikan latihan favorit, namun pastikan melakukan pemanasan sebelumnya, dan jangan memaksa diri terlalu keras. Peregangan yang tepat juga bisa menghindarkan dari sakit persendian selain meningkatkan intensitas olahraga secara bertahap, tidak langsung berat.