Kemenkes Beri Vaksin HPV Gratis untuk Usia 20 Tahun ke Atas Mulai 2027
Tanggal: 20 Jun 2025 14:03 wib.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan mulai memberikan vaksinasi HPV gratis untuk kelompok usia 20 tahun ke atas mulai 2027. Langkah ini diambil sebagai bagian dari Rencana Aksi Nasional Eliminasi Kanker Serviks yang dicanangkan oleh pemerintah. Gertrudis Tandy, yang menjabat sebagai kepala pengelolaan imunisasi di Kemenkes, mengungkapkan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di kalangan masyarakat, terutama perempuan yang berisiko tinggi terhadap kanker serviks.
Kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi virus human papillomavirus (HPV), merupakan salah satu penyebab utama kematian di kalangan perempuan di Indonesia. Menurut Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi bagi perempuan, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Dengan meluncurkan program vaksinasi yang lebih luas, pemerintah berharap dapat menurunkan angka kejadian kanker serviks di masa mendatang.
Program vaksinasi HPV saat ini sudah diprioritaskan bagi anak-anak usia kelas 5 dan 6 SD serta remaja usia 15 tahun. Namun, langkah terbaru ini membuat vaksin HPV tidak hanya terbatas untuk anak-anak dan remaja tetapi juga untuk orang dewasa muda dan perempuan yang lebih tua. Diharapkan, dengan pemberian vaksin gratis ini, lebih banyak orang yang akan mendapatkan perlindungan dari virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks dan jenis kanker lainnya.
Rencana aksi ini menargetkan 90 persen anak perempuan dan laki-laki untuk divaksinasi HPV pada tahun 2030. Dalam upaya mencapai target itu, Kemenkes juga berencana melakukan skrining DNA HPV bagi 75 persen perempuan usia 30-69 tahun. Skrining ini berguna untuk mendeteksi adanya infeksi HPV di dalam tubuh dan memberikan pengobatan yang diperlukan sebelum kanker berkembang lebih jauh.
Melalui inisiatif ini, Kemenkes berupaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan skrining untuk pencegahan kanker serviks. Tanya jawab juga telah dilakukan untuk menjelaskan proses vaksinasi dan manfaat yang akan diperoleh dari program ini.
Gertrudis Tandy menekankan pentingnya dukungan semua pihak, termasuk para tenaga kesehatan, untuk mendukung pelaksanaan program ini. Diharapkan para petugas kesehatan dapat memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat tentang kelebihan dan keamanan vaksin HPV. Dengan program vaksinasi yang lebih inklusif ini, masyarakat diharapkan lebih kesadaran akan risiko kanker serviks dan pentingnya melakukan tindakan pencegahan.
Pengeluaran vaksinasi gratis ini diharapkan juga dapat menggairahkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan kanker. Sebagai langkah awal, Kemenkes sudah melakukan sosialisasi di berbagai daerah untuk mengurangi stigma dan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai kanker serviks serta manfaat vaksinasi.
Kegiatan ini akan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam menurunkan angka kejadian kanker serviks yang sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius. Dengan komitmen yang tinggi dari pemerintah dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan Indonesia bisa mencapai target eliminasi kanker serviks pada tahun-tahun mendatang. Para ahli kesehatan pun optimis bahwa langkah ini akan memberikan dampak positif dan memperbaiki kualitas hidup banyak perempuan di Indonesia.