Kebiasaan Mager di Kantor Picu Penyakit Kronis, Waspadai Duduk Terlalu Lama!
Tanggal: 15 Mei 2025 08:10 wib.
Tampang.com | Tren gaya hidup tidak aktif atau “mager” (malas gerak) kini menjadi masalah kesehatan serius, terutama di kalangan pekerja kantoran. Sebagian besar dari mereka duduk selama lebih dari 8 jam per hari di depan komputer, dengan aktivitas fisik harian yang sangat minim. Padahal, menurut WHO, gaya hidup sedentari adalah salah satu penyebab utama meningkatnya kasus penyakit kronis.
Duduk Lama = Bahaya Tersembunyi
Berbagai studi menyebutkan bahwa duduk terlalu lama tanpa jeda gerak dapat meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, hingga penyakit jantung. Bahkan pada orang yang terlihat kurus sekalipun, risiko tetap tinggi bila aktivitas fisik tidak mencukupi.
“Tubuh manusia tidak didesain untuk duduk sepanjang hari. Ini perlahan merusak metabolisme,” kata dr. Ade Ramdani, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Bintaro.
Produktif Bukan Berarti Diam
Banyak pekerja mengira bahwa menyelesaikan pekerjaan selama berjam-jam tanpa bergerak adalah bentuk dedikasi. Padahal, tanpa disadari, mereka tengah menyabotase kesehatan diri sendiri. Studi dari Harvard Medical School menyarankan jeda aktif setiap 30–60 menit untuk berdiri, berjalan ringan, atau melakukan peregangan.
Kantor Minim Fasilitas Gerak
Sayangnya, tidak semua tempat kerja mendukung aktivitas sehat. Minimnya ruang terbuka, fasilitas olahraga, atau sekadar kebijakan fleksibel untuk “stretch break” membuat gaya hidup mager makin parah.
“Kalau kantor tidak peduli, ya pegawainya makin pasrah duduk dari pagi sampai petang,” ujar Mita Rahayu, pegawai swasta di Jakarta.
Solusi: Intervensi Kesehatan di Tempat Kerja
Para ahli menyarankan agar perusahaan mulai menerapkan program kesehatan kerja: senam pagi, tangga aktif, meja berdiri, hingga promosi gaya hidup aktif melalui reward sistem. Hal sederhana seperti jalan kaki saat istirahat makan siang juga sudah memberikan dampak positif.
“Kalau kita tak bergerak sekarang, risiko penyakit kronis akan datang lebih cepat dari yang kita bayangkan,” tutup dr. Ade.