Keajaiban Kurma: Buah yang Disebut dalam Al-Qur'an & Manfaatnya untuk Kehamilan
Tanggal: 14 Mar 2025 22:04 wib.
Kurma adalah buah yang sering diasosiasikan dengan bulan Ramadan. Di setiap akhir bulan suci ini, kurma menjadi menu favorit yang selalu hadir sebagai makanan pembuka puasa. Di dalam tradisi, kurma juga dikenal sebagai buah yang memberikan banyak manfaat kesehatan, terutama bagi ibu hamil menjelang persalinan. Kurma, atau dalam bahasa Inggris disebut dates, bukan hanya sekadar camilan manis, namun juga memiliki makna spiritual yang mendalam.
Kurma adalah salah satu tumbuhan yang paling sering disebutkan dalam Al-Qur'an. Menurut catatan dalam Mu'jam Al-Mufahras li Al-Fazhil Qur'an karya 'Abd al-Baqi, terdapat sekitar 20 kali penyebutan kurma dalam 16 surat berbeda. Salah satu penyebutannya dapat ditemukan dalam Surat Maryam ayat 23 hingga 25.
Dalam ayat tersebut, terdapat kisah mengenai Maryam yang mengalami kehamilan dan menghadapi rasa sakit saat melahirkan. Di tengah derita tersebut, Ia bersandar pada pangkal pohon kurma. Allah, melalui malaikat Jibril, memerintahkan Maryam untuk menggoyang pangkal pohon kurma, dan seketika itu juga buah-buah kurma yang masak jatuh untuk dikonsumsi Maryam sebagai penambah energi sekaligus mengurangi rasa sakitnya.
Banyak ahli kesehatan yang meneliti manfaat kurma, terutama untuk ibu hamil. Laporan dari Healthline mengungkapkan bahwa sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki potensi kurma dalam membantu mempercepat dan mempermudah proses persalinan, terutama pada trimester terakhir kehamilan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kurma mengandung senyawa yang bisa berinteraksi dengan reseptor oksitosin dalam tubuh dan berfungsi menyerupai efek dari hormon oksitosin itu sendiri. Oksitosin adalah hormon utama yang memicu kontraksi pada saat persalinan.
Mengandung sejumlah besar tanin, kurma dikenal mampu membantu memperlancar proses kontraksi selama persalinan. Tanin adalah senyawa alami yang cukup efektif dalam merangsang kekuatan kontraksi otot rahim. Selain itu, kurma juga merupakan sumber kalori dan gula alami yang sangat dibutuhkan ibu hamil untuk mempertahankan energi selama proses persalinan. Energy yang cukup sangat diperlukan agar ibu memiliki stamina yang cukup saat menghadapi proses melahirkan yang mungkin berlangsung lama.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kurma dalam beberapa minggu terakhir masa kehamilan dapat berkontribusi pada percepatan dilatasi serviks, serta mengurangi kebutuhan untuk melakukan induksi persalinan. Dalam dunia medis, induksi persalinan sering dilakukan untuk membantu proses melahirkan, namun tidak jarang juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi. Penggunaan kurma sebagai makanan alami bisa menjadi alternatif yang lebih aman dan efektif.
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2011 menyimpulkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kurma sebelum waktu persalinan cenderung memiliki durasi persalinan yang lebih singkat ketimbang mereka yang tidak mengonsumsinya. Walau demikian, peneliti juga mencatat bahwa kaitan ini masih perlu diteliti lebih lanjut untuk membuktikan efek dari kurma secara lebih pasti.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 2017 melibatkan 154 ibu hamil yang mengonsumsi kurma. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ibu-ibu yang mengonsumsi kurma jauh dari kemungkinan mengalami induksi persalinan dibandingkan dengan kelompok ibu hamil yang tidak mengonsumsinya. Hal ini mengindikasikan bahwa kurma bisa menjadi pilihan yang baik untuk kesehatan selama kehamilan.
Sebagai informasi tambahan, kurma tak hanya bermanfaat untuk ibu hamil, tetapi juga kaya akan nutrisi. Kurma mengandung berbagai zat gizi penting, seperti serat, vitamin, dan mineral yang esensial. Dengan begitu, menjaga pola makan yang baik dengan mengonsumsi kurma selama kehamilan tidak hanya membantu proses persalinan, tetapi juga baik untuk kesehatan ibu dan bayi secara keseluruhan.
Dalam penelitian lain mengenai imunitas dan kesehatan, kurma juga diketahui dapat meningkatkan kekebalan tubuh berkat kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan tersebut dapat membantu melawan radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan. Dengan demikian, kurma bisa menjadi bagian dari diet sehat ibu hamil yang mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Walau berbagai penelitian menunjukkan belakangan ini bahwa kurma berpotensi memberikan manfaat bagi proses melahirkan, masih ada ruang untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna memahami dengan jelas bagaimana mekanisme dan efek jangka panjangnya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kesehatan, penemuan baru mengenai kurma dan manfaatnya dalam konteks kehamilan diharapkan dapat menambah pengetahuan kita lebih dalam tentang aspek nutrisi dan kebugaran selama masa-masa penting ini.