Sumber foto: iStock

Kayu Manis: Rempah Ajaib yang Bisa Meredakan Migrain Kronis?

Tanggal: 30 Mar 2025 13:40 wib.
Tampang.com | Kayu manis merupakan salah satu rempah yang sudah familiar di berbagai masakan Indonesia, mulai dari hidangan manis hingga gurih. Namun, baru-baru ini, kayu manis mendapatkan perhatian lebih dari dunia medis berkat penelitian yang dilakukan di Korea Selatan. Studi ini menunjukkan potensi kayu manis dalam mengurangi gejala migrain kronis yang sering kali menyiksa penderitanya.

Dua profesor dari Kyung Hee University Korean Medicine Hospital, yaitu Kwon Seung-won dan Lee Han-gyul, melakukan penelitian yang menyoroti keamanan dan efektivitas kayu manis sebagai pilihan alternatif dalam pengobatan migrain. Migrain kronis adalah kondisi medis yang ditandai dengan sakit kepala hebat yang biasanya berlangsung berjam-jam hingga berhari-hari. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang dan sering kali diobati dengan obat-obatan konvensional yang belum tentu efektif bagi semua orang.

Dalam penelitian yang dilakukan, mereka merawat seorang pria berusia 73 tahun yang sukar mendapatkan perbaikan meskipun sudah mengonsumsi obat migrain selama tiga tahun. Ketidakberhasilan pengobatan ini mengindikasikan bahwa penderita tersebut berada dalam situasi yang cukup kritis. Kemudian, para peneliti memutuskan untuk memberikan obat herbal berbahan dasar kayu manis kepada pasien ini. Penggunaan kayu manis dalam konteks ini merujuk pada kemampuannya yang telah dikenal luas dalam dunia tradisional sebagai obat untuk berbagai penyakit.

Untuk memantau perkembangan gejala, peneliti menggunakan skala Numerical Rating Scale (NRS) yang mengukur intensitas nyeri dari 0 hingga 10. Dengan metode ini, mereka dapat memastikan efektivitas pengobatan yang diberikan. Hasil dari pengamatan menunjukkan penurunan gejala yang signifikan seiring berjalannya waktu. Pada hari ke-42, skor nyeri NRS pasien tersebut turun menjadi 5, sementara frekuensi migrain berkurang dari empat kali seminggu menjadi hanya satu kali. Hal ini jelas menunjukkan adanya perbaikan keadaan yang sangat mencolok.

Lebih jauh lagi, pada hari ke-146, pasien mencapai skor nyeri yang hanya 2, dengan frekuensi serangan migrain yang hampir tidak ada, yaitu satu kali atau tidak sama sekali dalam seminggu. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, yang semakin membuktikan bahwa kayu manis dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang mengalami masalah migrain kronis.

Profesor Lee menjelaskan lebih dalam tentang mekanisme di balik potensi kayu manis yang dapat meredakan gejala migrain. Dia menekankan bahwa peradangan diyakini menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya migrain serta berbagai jenis nyeri saraf lainnya. "Studi kami menunjukkan bahwa kayu manis memiliki peran penting dalam meredakan gejala migrain dengan cara menghambat produksi sitokin yang menjadi penyebab peradangan," ungkapnya dalam laporannya yang dilansir oleh Korea Times.

Pentingnya peradangan dalam konteks migrain tidak dapat dikesampingkan, karena penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa kayu manis memiliki efek anti-inflamasi. Efek ini dapat melindungi sel-sel pada tubuh dari kerusakan serta meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini semakin menegaskan pentingnya kayu manis sebagai alternatif dalam pengobatan, meskipun hasil dari studi ini masih pada skala kecil.

Sebagai informasi tambahan, kayu manis tidak hanya bermanfaat untuk migrain. Rempah ini juga memiliki beragam khasiat lain, termasuk meningkatkan metabolisme, membantu menstabilkan kadar gula darah, dan berpotensi melawan infeksi. Kandungan antioksidan dalam kayu manis juga berperan dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun hasil penelitian ini memberikan harapan baru bagi para penderita migrain, penting untuk dicatat bahwa penelitian lebih lanjut dengan skala yang lebih besar dan metodologi yang lebih ketat masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini. Masyarakat juga disarankan untuk tidak hanya bergantung pada satu jenis pengobatan, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam manajemen kesehatan.

Para peneliti berharap temuan ini dapat membuka jalan bagi pijakan baru dalam pengembangan terapi migrain. Bagi pasien yang mengalami gejala migrain, melanjutkan pencarian pengobatan yang efektif adalah langkah penting. Kayu manis, dengan segala manfaatnya, bisa menjadi salah satu alternatif menarik yang layak dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang telah kehabisan solusi medis konvensional. Waktu dan penelitian lebih lanjut akan membuktikan apakah kayu manis bisa diandalkan sebagai solusi efektif untuk migrain atau tetap terjebak dalam kawasan mitos.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved