Kasus DBD Naik Tiap Tahun, Apa yang Salah dengan Pencegahannya?
Tanggal: 9 Mei 2025 06:55 wib.
Tampang.com | Demam berdarah dengue (DBD) kembali jadi sorotan nasional. Di beberapa wilayah, kasusnya melonjak signifikan sejak awal 2025. Padahal, strategi pencegahan seperti fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sudah dilakukan rutin setiap tahun.
Data Kasus Meningkat, Meski Intervensi Rutin Dilakukan
Menurut Kemenkes RI, per Maret 2025 tercatat lebih dari 58 ribu kasus DBD di seluruh Indonesia, naik 22% dari periode yang sama tahun lalu. Jawa Tengah, Banten, dan Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan lonjakan tertinggi.
“Setiap tahun PSN dilakukan, tapi pola kasus tetap naik. Ini artinya ada yang perlu dievaluasi dari pendekatannya,” ujar dr. Feri Adityo, epidemiolog dari Universitas Hasanuddin.
Fogging Bukan Solusi Utama
Masyarakat masih banyak yang mengandalkan fogging sebagai bentuk utama pengendalian. Padahal, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan bersifat sementara. Telur dan jentik tetap bertahan jika tidak ada upaya berkelanjutan membersihkan tempat penampungan air.
“Fogging itu solusi darurat, bukan jangka panjang. Pencegahan efektif justru dari rumah masing-masing,” tambah dr. Feri.
Masalahnya: Kesadaran Rendah dan Koordinasi Lemah
Di lapangan, edukasi ke masyarakat soal 3M (menguras, menutup, dan mendaur ulang) masih minim. Banyak warga yang belum rutin melakukan PSN mandiri dan hanya bergerak saat ada wabah. Koordinasi antar instansi, terutama di level RT/RW, juga kerap tidak konsisten.
Inovasi dan Adaptasi Perlu Didorong
Beberapa daerah mulai menguji inovasi seperti penggunaan nyamuk ber-Wolbachia dan aplikasi pelaporan jentik berbasis komunitas. Namun, implementasinya masih terbatas dan belum terintegrasi secara nasional.
“Kalau hanya mengandalkan metode lama, hasilnya ya akan sama. Harus ada perubahan sistemik,” tegas dr. Feri.
Peningkatan kasus DBD seharusnya jadi momentum untuk merevisi pendekatan. Bukan hanya soal nyamuk, tapi juga soal komitmen kolektif dan adaptasi kebijakan terhadap tantangan yang terus berubah.