Kasus COVID-19 Muncul Lagi di Jakarta Selatan: Tren Menurun Tapi Tetap Waspada!
Tanggal: 9 Jun 2025 11:48 wib.
Meski sudah cukup lama berlalu sejak pandemi mereda, laporan terbaru menunjukkan bahwa COVID-19 belum sepenuhnya hilang dari Indonesia. Di Jakarta Selatan, misalnya, sejumlah kasus baru kembali ditemukan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan wilayah tersebut, sebanyak 15 orang dinyatakan positif COVID-19 antara Januari hingga awal Juni 2025.
Menurut Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, kasus terbanyak terjadi pada Januari 2025 dengan total 14 pasien, sementara satu kasus lainnya tercatat pada Mei 2025. Tidak ada penambahan kasus baru yang dilaporkan sejak awal Juni 2025, menunjukkan tren yang cenderung stabil, bahkan menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya.
“Total kami menerima laporan sebanyak 15 kasus COVID-19,” ujar Yudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (5/6/2025), mengutip detikcom.
Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya
Penurunan ini cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Saat itu, kasus COVID-19 di Jakarta Selatan mencapai angka 743 pasien. Artinya, terjadi penurunan kasus hingga lebih dari 97 persen dalam kurun waktu satu tahun.
Yudi pun menegaskan bahwa belum ada indikasi peningkatan penyebaran COVID-19 yang berarti di wilayah Jakarta Selatan hingga awal Juni 2025. Meski begitu, ia tetap mengingatkan warga agar tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Walaupun tidak terlihat ada peningkatan signifikan, kami tetap mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan,” ujarnya.
Data Nasional: Kenaikan Kasus Masih Terjadi di Beberapa Wilayah
Di tingkat nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga mencatat adanya temuan kasus baru COVID-19. Pada minggu ke-22 tahun 2025, yakni tanggal 25-31 Mei, ditemukan tujuh kasus baru di Indonesia. Positivity rate yang tercatat pada periode tersebut mencapai 2,05 persen. Ini berarti bahwa dari setiap 100 orang yang menjalani tes COVID-19, sekitar dua orang dinyatakan positif.
“Pada minggu ke-22, positivity rate tercatat sebesar 2,05 persen,” terang pihak Kemenkes dalam keterangan resmi yang diterima detikcom pada Senin (2/6/2025).
Sebelumnya, peningkatan kasus juga sempat terpantau pada minggu ke-17 hingga ke-19 tahun ini, terutama di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Jumlah kasus terbanyak terdeteksi pada awal Januari 2025, yakni sebanyak 27 kasus dalam satu minggu.
Kemunculan Varian Baru: Perlu Diwaspadai
Selain data kasus, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi penyebaran varian baru COVID-19. Varian seperti NB.1.8.1 yang saat ini mulai tersebar, memiliki karakteristik gejala yang berbeda dibandingkan varian sebelumnya seperti Omicron dan Delta. Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan yang cepat menjadi kunci utama untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
Gejala yang ditimbulkan oleh varian baru ini dikabarkan lebih ringan namun tetap berpotensi menular tinggi. Dalam beberapa kasus, pasien bahkan tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi. Kondisi inilah yang membuat protokol kesehatan tetap perlu dijaga, khususnya di tempat umum atau saat mengalami gejala ringan seperti flu biasa.
Protokol Kesehatan: Kunci Mencegah Gelombang Baru
Meski jumlah kasus baru di Jakarta Selatan masih terbilang rendah, bukan berarti masyarakat bisa kembali beraktivitas tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Mengingat COVID-19 adalah virus yang sangat mudah menyebar, upaya pencegahan harus tetap diutamakan.
Masyarakat diimbau untuk:
Selalu menggunakan masker di tempat umum, terutama saat berada di keramaian atau ruang tertutup.
Menjaga jarak aman dari orang lain, terutama jika ada gejala sakit.
Mencuci tangan secara rutin, khususnya setelah beraktivitas di luar rumah atau menyentuh permukaan umum.
Menghindari kerumunan yang tidak penting.
Dengan menjaga kebiasaan ini, potensi terjadinya lonjakan kasus baru bisa diminimalisir. Selain itu, deteksi dini melalui tes antigen atau PCR ketika mengalami gejala mirip flu juga sangat dianjurkan.
Tetap Waspada Meski Kasus Menurun
Meskipun data menunjukkan tren penurunan kasus COVID-19 di Jakarta Selatan dan wilayah lain, bukan berarti ancaman virus ini telah hilang sepenuhnya. Kehadiran varian baru dan munculnya kasus-kasus sporadis membuktikan bahwa kewaspadaan tetap diperlukan. Mengikuti protokol kesehatan dan memperhatikan gejala-gejala ringan bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan pribadi maupun orang di sekitar.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan terus melakukan pemantauan dan sosialisasi. Namun, peran masyarakat dalam menerapkan langkah pencegahan tetap menjadi faktor kunci dalam mengendalikan penyebaran virus ini.