Sumber foto: Google

Kasus Alergi Makanan pada Anak Meningkat, Benarkah karena Pola Asuh Modern?

Tanggal: 17 Mei 2025 13:15 wib.
Tampang.com | Dalam satu dekade terakhir, alergi makanan pada anak-anak di Indonesia semakin sering ditemukan. Dari alergi susu, telur, hingga kacang-kacangan, kasusnya meningkat di klinik dan rumah sakit. Para orang tua pun mulai resah. Apa penyebab di balik tren ini?

Paparan Terlalu Steril Jadi Pemicu?
Beberapa studi menyebut bahwa lingkungan yang terlalu bersih atau steril justru bisa membuat sistem imun anak tidak terlatih menghadapi alergen. Pola asuh modern yang menghindari semua jenis kotoran atau paparan bahan alami sejak dini, justru menciptakan sensitivitas berlebih.

“Sistem imun anak perlu belajar sejak dini. Terlalu ‘dijaga’ bisa jadi bumerang,” ujar dr. Nadia Rachma, dokter spesialis anak dan imunologi.

Faktor Genetik dan Lingkungan Sama Kuatnya
Meskipun genetik berperan dalam kecenderungan alergi, faktor lingkungan dan pola konsumsi juga mempengaruhi. Makanan olahan, pengawet, hingga minimnya paparan terhadap makanan alami saat MPASI diduga turut memperbesar risiko alergi.

Alergi Bukan Cuma Ruam dan Gatal
Gejala alergi makanan tak selalu terlihat jelas. Beberapa anak hanya menunjukkan tanda seperti sering batuk, gangguan pencernaan, atau gangguan tidur. Inilah sebabnya penting untuk mengenali reaksi tubuh anak sejak dini dan konsultasi ke dokter bila perlu.

Solusi: Edukasi Gizi dan Paparan Bertahap
Ahli gizi anak menyarankan orang tua untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan sejak usia dini secara bertahap, sambil mencatat reaksi tubuh anak. Hindari juga terlalu cepat memberi label ‘alergi’ tanpa pemeriksaan medis yang valid.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved