Kapan Waktu yang Tepat Konsumsi Antibiotik?
Tanggal: 28 Feb 2018 22:34 wib.
Tampang.com - Agar cepat sembuh, orang-orang biasanya menggunakan antibiotik dalam pengobatannya. Hal ini memang dapat dilakukan. Namun, apabila antibiotik ini tak sesuai indikasi, hasilnya adalah adanya resistensi atau kekebalan bakteri terhadap obat pada tubuh.
Tentunya resistensi ini berbahaya. Ketika bakteri pada tubuh telah kebal dengan antibiotik, maka kita cenderung lebih sulit untuk sembuh. Oleh karena itu, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengkonsumsi antibiotik sesuai indikasi.
"(Penyakit) yang memerlukan antibiotik hanya yang disebabkan infeksi bakteri. Virus tidak bisa diatasi dengan antibiotik. Hanya infeksi bakteri saja," ujar Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), dr. Hari Paraton, SpOG(K) dalam Simposium Nasional Upaya Peningkatan Kesadaran Pencegahan Penyakit dan Penggunaan Antimikroba yang Baik dan Benar di Jakarta, Selasa, seperti dikutip dari laman Arah.
Lalu, Hari pun mengatakan bahwa tak semua penanganan infeksi bakteri memerlukan antibiotik. Hal ini karena ada beberapa infeksi bakteri yang bisa sembuh dengan sendirinya.
Para klinisi, kata dia, harus bisa membedakan mana infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik dan tidak.
"Infeksi bakteri saja tidak selamanya menggunakan antibiotik. Ada yang sembuh sendiri sehingga tidak memerlukan antibiotik," lanjut Hari.
Selanjutnya, para klinisi seringkali meresepkan antibiotik pada pasien, ketika menemukan panas pada tubuh pasien. Mereka menganggap panas sebagai infeksi. Padahal, panas bisa saja bukan manisfestasi infeksi.
"Para klinisi kalau ada indikasi panas dianggap infeksi karena dulu ajarannya diberikan antibiotik. Panas manifestasi sebagian karena infeksi dan sebagiannya tidak. Harus dibedakan infeksi itu karena virus atau bakteri. Hanya infeksi bakteri saja yang menggunakan antibiotik," papar Hari.
Penyakit semacam flu, diare, radang tenggorokan bisa sembuh tanpa antibiotik.
"Manusia dibekali self healing, sebagian bisa sembuh tanpa antibiotik, seperti batuk pilek, radang tenggorokan, diare, demam berdarah," tutup Hari.