Jenis Katarak dan Beberapa Jenis Operasi Untuk Mengatasinya

Tanggal: 7 Sep 2023 10:30 wib.
Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan. Pada umumnya, katarak berkembang perlahan dan awalnya tidak terasa mengganggu. Namun, lama-kelamaan, katarak akan mengganggu penglihatan dan membuat pengidap merasa seperti melihat jendela berkabut, sulit menyetir, membaca, serta melakukan aktivitas sehari-hari. 

Penyakit mata katarak ini merupakan penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati. Penyebab katarak yang paling umum ditemui adalah akibat proses penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel.

Hal tersebut menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata. Kondisi tersebut pada akhirnya menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecoklatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu. 

Ada beberapa jenis katarak, yang di antaranya adalah sebagai berikut :


Katarak nuklir


Jenis katarak ini merupakan jenis yang paling umum terjadi pada lansia akibat proses penuaan yang terbentuk di bagian tengah lensa mata. Gejala awal katarak nuklir bagi lansia yang memiliki rabun dekat dapat berupa penglihatan yang membaik, karena katarak menimbulkan efek rabun jauh sehingga menetralkan kondisi rabun dekatnya.

Namun, untuk lansia dengan penglihatan yang baik, katarak mampu mengakibatkan kondisi rabun jauh yang bisa menyebabkan penglihatan penderitanya menjadi kabur yang seiring berjalannya waktu lensa matanya akan mengeras lalu berubah menjadi berwarna kuning pekat kecoklatan hingga membuat penderitanya semakin sulit untuk melihat dan membedakan warna.


Katarak traumatik


Jenis katarak ini terjadi karena penderitanya pernah mengalami kejadian yang menyebabkan adanya trauma atau cedera di lensa mata, seperti kecelakaan hingga terbentur pada bagian mata, terkena pecahan kaca, terkena serpihan batu, bahan kimia hingga terpapar suhu panas yang dapat muncul secara langsung pasca kejadian atau beberapa tahun kemudian.


Katarak kongenital


Jenis katarak kongenital merupakan katarak pada anak yang terbentuk sejak dilahirkan atau pada masa kanak-kanak. Katarak kongenital ini ditandai dengan bagian tengah mata atau pupil terlihat abu-abu atau putih, bahkan seluruh pupil akan tertutup.

Mayoritas kasus katarak ini berhubungan dengan faktor genetik. Namun pada kasus lain, katarak juga bisa diakibatkan oleh kondisi atau penyakit tertentu selama masa kehamilan, seperti penyakit rubella atau kondisi galaktosemia pada bayi.


Katarak kortikal


Pada jenis katarak ini, penderita diabetes memiliki risiko lebih besar untuk terkena katarak kortikal. Katarak kortikal membentuk area putih seperti jari-jari roda yang mengelilingi lensa yang terjadi pada area korteks atau bagian tepi luar lensa, hingga menyebabkan cahaya yang masuk ke mata menjadi tersebar dan penderitanya akan sering merasa silau atau penglihatan yang menjadi lebih kabur. Pengidap katarak jenis kortikal ini umumnya akan mengalami kesulitan dalam penglihatannya saat mengemudi di malam hari, membedakan warna serta melihat objek yang jauh.


Katarak subcapsular


Katarak subcapsular merupakan jenis katarak yang cenderung lebih cepat perkembangannya bila dibandingkan dengan jenis katarak lainnya. Penderita katarak subcapsular ini biasanya akan terganggu pada penglihatan jarak dekatnya (terutama ketika membaca) dan mengalami kesulitan untuk melihat pada cahaya yang terang.

Katarak subcapsular terbagi menjadi 2 jenis, yaitu katarak subcapsular posterior yang terbentuk di area belakang lensa atau tepat di jalur cahaya ketika melewati lensa yang umumnya disebabkan oleh penyakit diabetes, dan katarak subcapsular anterior yang terletak di depan lensa yang umumnya diakibatkan oleh cedera.

Untuk mengatasi permasalahan mata katarak dapat dilakukan dengan operasi. Di antara beberapa jenis operasi untuk mengatasi katarak antara lain : 

Operasi Sayatan Kecil (Fakoemulsifikasi)

Pertama, dokter bedah akan membuat sayatan kecil pada kornea mata. Ia kemudian akan memasang perangkat kecil di mata yang mengeluarkan gelombang ultrasound untuk memecah lensa keruh. Setelah terpecah, dokter akan mengeluarkan potongan-potongan tersebut dan memasukkan lensa buatan.

Operasi Sayatan Besar (Ekstraksi Katarak Ekstrakapsular)

Jenis operasi ini tidak sering dilakukan, tetapi dokter terkadang menyarankannya untuk kondisi katarak yang lebih kompleks. Khususnya untuk katarak yang menyebabkan lebih banyak masalah penglihatan daripada biasanya.  Dokter bedah akan mengeluarkan lensa buram dalam keadaan utuh dan menukarnya dengan lensa buatan. Anda mungkin memerlukan sedikit lebih banyak waktu untuk sembuh dari operasi jenis ini. 

Operasi Laser Femtosecond

Pada operasi jenis ini dokter bedah akan menggunakan laser untuk memecah lensa baru kemudian memasang lensa baru. Operasi ini direkomendasikan jika Anda memiliki astigmatisme yang membuat penglihatan menjadi kabur. 

Bagi kebanyakan orang, pemulihan pasca operasi biasanya berjalan dengan lancar. Berapa lama waktu pemulihan tergantung pada jenis operasi yang dilakukan. Namun secara umum, Anda akan mendapatkan penglihatan yang jauh lebih baik sesudahnya. Setelah 1 – 2 minggu, Anda bisa kembali melakukan apa yang Anda sukai. 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved