Sumber foto: iStock

Jangan Anggap Remeh! 7 Tanda Asam Lambung Naik yang Bisa Menyerang Diam-Diam

Tanggal: 22 Apr 2025 09:12 wib.
Pernahkah kamu merasa dadamu seperti terbakar setelah makan makanan berat atau pedas? Atau mungkin kamu sering mengalami batuk tanpa sebab jelas, terutama saat malam hari? Bisa jadi, itu adalah gejala dari naiknya asam lambung.

Asam lambung naik adalah kondisi ketika cairan lambung kembali ke kerongkongan—saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Ini bukan sekadar masalah pencernaan biasa. Jika terjadi terus-menerus, bisa menjadi tanda dari kondisi yang lebih serius, yaitu GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yang dapat mengganggu kualitas hidup jika tidak ditangani dengan tepat.

Yuk, kenali gejala-gejala penting dari naiknya asam lambung dan GERD supaya kamu bisa lebih waspada dan cepat bertindak sebelum terlambat!

1. Sensasi Terbakar di Dada (Heartburn)

Gejala paling umum dari naiknya asam lambung adalah mulas, yaitu sensasi panas seperti terbakar di dada bagian atas. Rasa panas ini bisa menjalar dari bagian belakang tulang dada hingga ke tenggorokan. Biasanya muncul setelah makan besar, mengonsumsi makanan pedas, berlemak, atau minuman berkafein dan beralkohol.

Tak jarang juga, nyeri ini terasa seperti serangan jantung karena cukup tajam. Maka, bila kamu merasa nyeri dada hebat yang tak biasa, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

2. Mual dan Rasa Asam di Mulut

Naiknya asam lambung sering menyebabkan rasa pahit atau asam yang naik ke mulut. Hal ini sering disertai dengan mual, bahkan bisa sampai muntah, terutama jika kamu juga mengalami kembung dan sering bersendawa.

Iritasi pada kerongkongan akibat paparan asam juga bisa membuat perut terasa tidak nyaman. Bila mual terjadi berulang, jangan sepelekan, karena bisa jadi itu gejala awal GERD.

3. Regurgitasi: Makanan Naik Lagi ke Tenggorokan

Regurgitasi terjadi saat isi lambung, termasuk makanan yang belum tercerna dan asam lambung, kembali naik ke kerongkongan dan mulut. Sensasinya seperti cairan panas yang naik dan terasa terbakar, disertai rasa pahit yang tidak enak di mulut.

Jika ini terjadi secara rutin, bisa menjadi tanda GERD yang serius. Paparan asam berulang dapat merusak lapisan esofagus dan menyebabkan peradangan.

4. Batuk Tak Kunjung Sembuh

Batuk kronis yang tidak disebabkan oleh flu atau alergi bisa jadi berasal dari asam lambung. Asam yang naik dapat mengiritasi saluran pernapasan, seperti kerongkongan, laring, dan pita suara.

Batuk karena asam lambung biasanya memburuk saat malam hari atau setelah berbaring. Bila kamu mengalami batuk yang berlangsung lebih dari delapan minggu, sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter.

5. Suara Serak di Pagi Hari

Apakah suaramu sering serak saat bangun tidur? Ini bisa jadi akibat iritasi pita suara oleh asam lambung yang naik saat tidur malam. Tak hanya serak, kamu juga bisa merasa sakit tenggorokan dan kesulitan bicara dengan jelas.

Biasanya, gejala ini membaik seiring berjalannya hari, namun jika terjadi berulang, bisa menjadi indikator bahwa GERD mulai mengganggu kotak suara dan tenggorokanmu.

6. Sulit Menelan (Disfagia)

Naiknya asam lambung yang terus-menerus bisa melukai jaringan di kerongkongan dan menyebabkan peradangan. Ini bisa membuat proses menelan menjadi sulit atau terasa nyeri. Disfagia terjadi karena sfingter esofagus bagian atas terganggu, yang seharusnya mencegah isi lambung naik ke tenggorokan.

Jika kamu mulai merasa seperti ada makanan yang tersangkut atau merasa nyeri saat menelan, sebaiknya jangan dibiarkan. Kondisi ini dapat menjadi tanda GERD kronis yang perlu segera diobati.

7. Gejala Seperti Asma

Beberapa orang yang menderita GERD juga mengalami gejala mirip asma seperti sesak napas, batuk, atau mengi (napas berbunyi). Hubungan antara GERD dan asma memang belum sepenuhnya dipahami, namun diduga asam lambung yang naik ke saluran pernapasan bisa memicu reaksi bronkospasme—penyempitan saluran napas.

Jika kamu memiliki asma yang tiba-tiba memburuk setelah makan, berbaring, atau saat berolahraga, bisa jadi GERD ikut berperan dalam memperparah gejala tersebut.

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala asam lambung yang terjadi sesekali memang normal, terutama setelah makan besar atau mengonsumsi makanan yang kurang bersahabat dengan lambung. Namun, bila gejala seperti heartburn, mual, batuk kronis, atau regurgitasi terjadi lebih dari dua kali dalam seminggu, segera konsultasikan ke dokter.

Pengobatan GERD bisa dimulai dari perubahan gaya hidup, seperti:



Menghindari makanan pemicu (pedas, asam, gorengan, kafein)


Tidak langsung berbaring setelah makan


Mengurangi porsi makan tapi meningkatkan frekuensinya


Menjaga berat badan ideal



Jika diperlukan, dokter bisa meresepkan obat penetral asam lambung atau merekomendasikan tindakan medis tertentu.


Kesimpulan: Asam lambung bukan hanya sekadar rasa tidak nyaman di perut. Bila tak ditangani dengan tepat, gejalanya bisa berkembang menjadi masalah kesehatan serius seperti GERD yang berdampak ke sistem pernapasan dan saluran pencernaan.

Mengenali gejalanya sejak awal adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi. Jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga medis jika kamu merasakan salah satu dari gejala di atas secara berulang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved