Jam Tidur Berantakan Bisa Ganggu Sistem Imun, Ini Penjelasan Medisnya!

Tampang.com | Gaya hidup modern membuat banyak orang, terutama generasi muda, memiliki jam tidur yang tidak teratur. Aktivitas hingga larut malam, penggunaan gadget sebelum tidur, dan stres jadi faktor utama yang mengacaukan pola tidur. Padahal, kebiasaan ini bisa berdampak langsung pada daya tahan tubuh.

Sistem Imun Jadi Lemah Saat Tidur Tidak Cukup
Secara medis, tidur adalah fase penting untuk proses pemulihan tubuh. Selama tidur, tubuh memproduksi sitokin—protein yang berperan dalam sistem kekebalan untuk melawan infeksi dan peradangan. Ketika seseorang kurang tidur, produksi sitokin menurun, sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap virus dan bakteri.

Tidak hanya itu, kurang tidur juga mengganggu produksi antibodi dan sel-sel imun penting seperti T-cell, yang bertugas melawan patogen. Akibatnya, seseorang yang jam tidurnya berantakan lebih mudah jatuh sakit dan pulih lebih lama saat terkena penyakit.

Risiko Jangka Panjang Jika Tidur Tidak Teratur
Dampak kurang tidur tidak hanya dirasakan dalam waktu dekat. Jika terjadi terus-menerus, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem imun secara menyeluruh. Dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan metabolisme bisa meningkat.

Beberapa studi bahkan mengaitkan pola tidur yang tidak konsisten dengan peradangan kronis dalam tubuh yang sulit dikendalikan. Hal ini menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit degeneratif.

Tips Menjaga Pola Tidur agar Imun Tetap Kuat
Untuk menjaga kesehatan imun, para ahli merekomendasikan tidur malam antara 7–9 jam setiap hari untuk orang dewasa, dan lebih lama bagi remaja. Selain itu, menjaga konsistensi waktu tidur dan bangun, serta menghindari penggunaan perangkat elektronik menjelang tidur, bisa membantu meningkatkan kualitas istirahat.

Ritual tidur seperti mandi air hangat, membaca buku, atau melakukan teknik relaksasi juga terbukti efektif membuat tubuh lebih siap untuk beristirahat.