Jalan Kaki Setelah Makan: Bermanfaat atau Berisiko? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Anda Tahu!
Tanggal: 8 Jun 2025 15:54 wib.
Jalan kaki sering dianggap sebagai olahraga ringan yang simpel namun penuh manfaat. Banyak orang melakukannya setelah makan, dengan harapan bisa mempercepat pencernaan atau membantu menurunkan berat badan. Tapi, apakah benar kebiasaan ini selalu membawa dampak positif bagi tubuh?
Meski terlihat sepele, waktu dan durasi jalan kaki setelah makan ternyata bisa berpengaruh besar terhadap kesehatan. Agar tak salah langkah, mari kita kupas secara mendalam manfaat dan risiko dari kebiasaan ini berdasarkan data ilmiah dan pendapat para ahli.
Manfaat Jalan Kaki Setelah Makan
1. Mengurangi Kembung dan Gas dalam Perut
Berjalan kaki pelan usai makan ternyata bisa membantu mengurangi rasa tidak nyaman akibat gas berlebih dan perut kembung. Aktivitas ringan ini merangsang gerakan sistem pencernaan. Menurut studi, penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) yang meningkatkan langkah hariannya dari 4.000 ke 9.500 mengalami pengurangan gejala hingga 50%. Bahkan, rutin berjalan 10–15 menit setelah makan bisa lebih efektif daripada obat-obatan untuk masalah perut seperti sendawa, gas, dan kembung.
2. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Jalan kaki sebentar setelah makan memberikan manfaat besar dalam menjaga kestabilan kadar gula darah, khususnya bagi penderita diabetes tipe 1 dan 2. Berdasarkan penelitian, berjalan kaki selama 10 menit setiap kali selesai makan terbukti lebih efisien dalam mengontrol gula darah dibandingkan berjalan selama 30 menit sekali dalam sehari. Aktivitas ringan ini membantu mencegah lonjakan glukosa setelah makan.
3. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Kebiasaan jalan kaki juga berhubungan dengan kualitas tidur. Orang yang melangkah lebih dari 7.000 langkah per hari cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik. Mereka tidur lebih cepat dan tidur lebih lama dibandingkan dengan yang minim bergerak. Bahkan, jalan kaki sebelum tidur mampu meningkatkan efisiensi tidur, yaitu perbandingan antara waktu benar-benar tidur dengan total waktu berada di tempat tidur.
4. Menurunkan Tekanan Darah
Studi menunjukkan bahwa berjalan kaki usai makan mampu menurunkan tekanan darah, khususnya pada individu dengan pra-hipertensi atau tekanan darah tinggi. Melakukan tiga sesi jalan kaki selama 10 menit dalam sehari efektif menurunkan tekanan darah diastolik secara signifikan.
5. Menyehatkan Mental dan Suasana Hati
Selain fisik, jalan kaki juga mendukung kesehatan mental. Aktivitas ini terbukti mampu menurunkan risiko depresi—dengan catatan dilakukan secara rutin. Misalnya, berjalan cepat selama 75 menit per minggu mampu mengurangi risiko depresi hingga 18%. Jika ditingkatkan menjadi 150 menit per minggu, penurunannya bisa mencapai 25%. Cukup berjalan 20-30 menit setelah makan, lima hari seminggu, Anda sudah bisa merasakan manfaatnya.
6. Memperlancar Proses Pencernaan
Berjalan kaki setelah makan membuat proses pencernaan berjalan lebih cepat dan efisien. Gerakan ini mendorong makanan lebih lancar melewati lambung dan usus. Bagi mereka yang banyak duduk seharian atau memiliki masalah pencernaan seperti IBS, manfaat ini sangat terasa.
7. Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Kebiasaan ini juga bisa menjadi tameng terhadap berbagai gangguan jantung. Jalan kaki membantu menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan risiko serangan jantung atau stroke. Misalnya, berjalan kaki cepat selama 10 menit setelah makan, tiga kali sehari, sudah memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan jantung.
8. Membantu Menurunkan Berat Badan
Meski intensitasnya ringan, jalan kaki tetap efektif membantu pengelolaan berat badan. Studi menunjukkan bahwa berjalan selama 25 menit dua kali sehari mampu menghasilkan penurunan berat badan yang lebih signifikan dibandingkan berjalan 50 menit sekaligus dalam satu waktu. Strategi ini cocok untuk Anda yang ingin membakar kalori secara konsisten tanpa harus berolahraga berat.
Risiko Jalan Kaki Setelah Makan
Meski menyimpan banyak manfaat, bukan berarti berjalan kaki setelah makan cocok untuk semua orang. Jika dilakukan terlalu cepat atau terlalu berat, aktivitas ini justru bisa memicu masalah pencernaan. Beberapa efek samping yang mungkin muncul antara lain:
Perut terasa penuh atau kembung
Mual dan ingin muntah
Kram perut
Refluks asam lambung
Diare
Untuk menghindari risiko tersebut, Anda disarankan menunggu sekitar 10–15 menit setelah makan sebelum mulai berjalan. Jangan terlalu terburu-buru, cukup lakukan dengan santai dan nikmati setiap langkahnya.
Jalan kaki setelah makan bukan hanya kebiasaan baik, tapi juga strategi sederhana untuk menjaga kesehatan jantung, gula darah, pencernaan, dan bahkan kualitas tidur. Namun, kunci utamanya ada pada cara dan waktunya. Pastikan Anda berjalan dengan intensitas ringan dan tidak langsung setelah makan besar, agar manfaatnya bisa optimal dan risikonya bisa dihindari.
Dengan memahami waktu terbaik dan durasi yang ideal, Anda bisa menjadikan jalan kaki sebagai rutinitas sehat yang menyenangkan. Selalu dengarkan sinyal dari tubuh Anda dan sesuaikan aktivitas fisik dengan kondisi pribadi. Jangan lupa, gaya hidup sehat dimulai dari langkah kecil—secara harfiah!