Sumber foto: Google

Jalan di Atas Krikil dan Bebatuan Bisa Mengurangi Penyakit Rematik pada Lansia

Tanggal: 5 Mei 2024 05:20 wib.
Penyakit rematik merupakan masalah kesehatan yang biasanya terjadi pada lansia. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit rematik seperti nyeri sendi, pembengkakan, dan keterbatasan gerakan seringkali mengganggu kualitas hidup para lansia. Oleh karena itu, penting untuk mencari terapi yang efektif untuk mengurangi gejala penyakit rematik. Salah satu terapi yang saat ini banyak diperbincangkan adalah terapi krikil atau berjalan di atas krikil dan bebatuan.

Penyakit Rematik pada Lansia

Sebelum membahas terapi krikil lebih lanjut, penting untuk memahami penyakit rematik pada lansia. Penyakit rematik seringkali disebabkan oleh peradangan pada sendi yang dapat mengakibatkan rasa nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerakan. Penyakit ini dapat mempengaruhi berbagai sendi tubuh, termasuk tangan, lutut, pinggul, dan bahkan tulang belakang. Sayangnya, penyakit rematik seringkali menjadi penyebab utama kecacatan pada lansia.

Terkait dengan hal tersebut, banyak upaya dilakukan untuk pencarian terapi yang efektif dalam meredakan gejala penyakit rematik pada lansia. Salah satu terapi yang mulai diminati adalah terapi krikil atau terapi berjalan di atas krikil dan bebatuan.

 Terapi Krikil untuk Mengurangi Penyakit Rematik pada Lansia

Terapi krikil atau berjalan di atas krikil dan bebatuan merupakan terapi alami yang diyakini mampu memberikan manfaat dalam mengurangi gejala penyakit rematik. Terapi ini dilakukan dengan cara berjalan atau berdiri di atas permukaan yang berbatu-batu atau krikil. Bebatuan yang bertekstur kasar tersebut diyakini dapat memberikan pijatan alami pada telapak kaki, yang pada gilirannya dapat merangsang titik-titik refleksi pada kaki yang terhubung dengan organ-organ tubuh lainnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli kesehatan, terapi krikil diketahui dapat meningkatkan aliran darah, memperkuat otot-otot kaki, dan mengurangi kekakuan pada sendi. Selain itu, terapi ini juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi gerakan, yang sangat penting bagi lansia yang rentan terhadap risiko jatuh.

Studi Kasus dan Bukti Ilmiah

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Seoul menemukan bahwa para lansia yang melakukan terapi krikil secara teratur selama beberapa bulan menunjukkan peningkatan signifikan pada kualitas hidup mereka. Mereka melaporkan bahwa rasa nyeri pada sendi berkurang, kemampuan bergerak meningkat, dan mereka merasa lebih bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya potensi terapi krikil sebagai salah satu metode non-farmakologis yang efektif dalam mengelola gejala penyakit rematik pada lansia. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa terapi ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dan bimbingan oleh tenaga kesehatan yang kompeten, terutama untuk lansia dengan kondisi kesehatan yang kompleks.

 Pertimbangan Sebelum Melakukan Terapi Krikil

Meskipun terapi krikil menawarkan potensi untuk mengurangi gejala penyakit rematik pada lansia, terdapat beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menjalani terapi ini. Pertama, konsultasikan dengan dokter atau ahli fisioterapi untuk mengetahui apakah terapi ini aman dilakukan mengingat kondisi kesehatan atau kelainan fisik yang mungkin dimiliki oleh lansia tersebut.

Kedua, pastikan bahwa tempat atau area untuk melakukan terapi krikil aman dan bersih. Hindari melakukan terapi ini di permukaan yang tidak rata atau berbahaya bagi kaki lansia. Selalu pastikan bahwa lansia melakukannya di tempat yang aman dan di bawah pengawasan.

Dalam menyikapi penyakit rematik pada lansia, terapi krikil dapat menjadi salah satu pilihan terapi non-farmakologis yang memberikan manfaat positif. Melalui pijatan alami pada telapak kaki, terapi ini diyakini mampu mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan kualitas hidup para lansia yang menderita penyakit rematik. Meskipun demikian, penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional sebelum menjalani terapi ini untuk memastikan bahwa tidak ada risiko yang ditimbulkan.

Dengan demikian, terapi krikil bisa menjadi salah satu alternatif yang menarik dalam mengelola penyakit rematik pada lansia, namun tetap perlu diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang kondisi kesehatan dan potensi risiko yang mungkin terjadi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved