Infeksi Campak Dunia Naik 10 Juta Kasus, WHO Ungkap Penyebabnya
Tanggal: 17 Nov 2024 18:35 wib.
Sebuah laporan terbaru yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan bahwa kasus infeksi campak pada tahun 2023 lalu melonjak menjadi lebih dari 10 juta kasus secara global.
Temuan terbaru ini dikaitkan dengan tingkat kesenjangan cakupan vaksin di seluruh dunia. Berdasarkan laporan tersebut, cakupan imunisasi yang tidak memadai secara global menjadi faktor yang mendorong terjadinya lonjakan kasus campak.
Dilansir dari Science Alert, pada tahun 2023, sebanyak 57 negara mengalami wabah campak yang besar dan mengganggu. Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2022, di mana hanya 36 negara yang terpengaruh oleh wabah campak. Salah satu faktor yang menyebabkan kenaikan kasus campak adalah kesenjangan global dalam cakupan vaksinasi.
Laporan yang dikeluarkan oleh WHO dan CDC juga mengungkapkan bahwa seluruh wilayah di dunia, kecuali Amerika, terkena dampak wabah campak. Bahkan, hampir setengah dari seluruh wabah besar dan mengganggu terjadi di kawasan Afrika.
Virus ini telah menyebabkan ruam, demam, gejala mirip flu, serta komplikasi yang sangat parah pada anak-anak dan diperkirakan telah menewaskan 107.500 orang pada tahun 2023. Dari jumlah korban jiwa tersebut, sebagian besar adalah anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.
Menurut laporan tersebut, cara utama untuk mencegah wabah campak di dunia adalah dengan mencapai cakupan vaksinasi sebesar 95 persen dengan dua dosis vaksin campak atau rubella.
Namun, angka cakupan vaksin campak pada tahun 2022 dan 2023 masih belum mencapai target tersebut. Pada tahun 2023, hanya 83 persen anak-anak di seluruh dunia yang menerima dosis pertama vaksin campak melalui layanan kesehatan rutin, angka ini menunjukkan tingkat yang serupa dengan tahun sebelumnya, namun turun dari 86 persen sebelum pandemi.
Sementara itu, hanya 74 persen anak yang menerima dosis kedua vaksin campak pada tahun tersebut.
WHO dan CDC mengatakan bahwa target global untuk menghilangkan campak sebagai ancaman endemik pada tahun 2030 "terancam". Pada akhir tahun 2023, sebanyak 82 negara telah berhasil mencapai atau mempertahankan eliminasi campak, dan salah satunya adalah Brasil.
Dalam cakupan yang lebih luas, WHO menetapkan bahwa Amerika telah bebas dari endemik campak. Di semua wilayah kecuali Afrika, setidaknya ada satu negara yang berhasil menghilangkan campak.
Guna menekan kasus campak, WHO dan CDC mendesak seluruh wilayah, terutama Afrika, Mediterania Timur, dan wilayah rapuh serta terdampak konflik untuk memberikan dua dosis vaksin campak kepada semua anak.
Menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, vaksin campak telah menyelamatkan lebih banyak nyawa dibandingkan dengan vaksin lain dalam 50 tahun terakhir.
Oleh karena itu, investasi dalam imunisasi untuk setiap orang di seluruh dunia sangat diperlukan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan menghentikan virus mematikan ini agar tidak membahayakan mereka yang paling rentan.
Sementara itu, Direktur CDC, Mandy Cohen menegaskan bahwa vaksin campak adalah metode perlindungan terbaik dari virus yang bisa mewabah itu. Oleh karena itu, akses memperoleh vaksin harus ditingkatkan.
Menurutnya, vaksin campak adalah perlindungan terbaik kita terhadap virus, dan peningkatan akses terhadap vaksin tersebut merupakan langkah yang sangat penting dalam upaya pencegahan penyebaran campak yang semakin meluas.
Infeksi campak yang meningkat secara global menjadi perhatian serius bagi masyarakat internasional. Diperlukan upaya bersama antar negara dan lembaga internasional dalam menangani masalah kesehatan global ini.
Pencegahan, cakupan vaksinasi yang merata, dan peningkatan akses terhadap vaksin campak menjadi kunci utama dalam menekan meluasnya kasus campak di berbagai belahan dunia.
Selain itu, edukasi publik tentang pentingnya vaksinasi juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi dalam melindungi diri dan orang lain dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.