Indonesia Jadi Lokasi Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates, Menkes: Ini Kesempatan Emas
Tanggal: 10 Mei 2025 06:47 wib.
Tampang.com | Indonesia telah ditunjuk sebagai salah satu dari tujuh negara yang menjadi lokasi uji klinis tahap 3 vaksin Tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Gates Foundation. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa keputusan ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi TBC, penyakit menular yang menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia dengan lebih dari 100.000 kematian setiap tahunnya.
"Covid berhenti karena apa? Karena vaksin. Jadi, semua penyakit menular yang pernah menyerang kita secara drastis seperti cacar, Covid, itu bisa berhenti karena ada vaksin, bukti ilmiahnya. Jadi, vaksin itu sangat dibutuhkan untuk bisa mengurangi penyakit menular," ujar Budi pada Kamis (8/5/2025) di Kompleks Istana Kepresidenan.
Budi menjelaskan bahwa vaksin TBC yang sedang diuji ini telah memasuki tahap uji klinis level 3, tahap akhir sebelum mendapatkan izin penggunaan massal. Uji klinis ini dilakukan di tujuh negara, termasuk Indonesia, untuk mengevaluasi efikasi dan keamanannya. Diharapkan, vaksin ini dapat tersedia secara luas pada akhir tahun 2028.
Keikutsertaan Indonesia dalam uji klinis ini memberikan beberapa keuntungan strategis. Pertama, Indonesia dapat mengetahui lebih awal kecocokan vaksin dengan populasi lokal, mengingat faktor genetik dapat memengaruhi respons terhadap vaksin. Kedua, ilmuwan dan institusi medis Indonesia, seperti Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran, terlibat langsung dalam penelitian ini, memungkinkan transfer teknologi dan peningkatan kapasitas penelitian dalam negeri.
Ketiga, dengan menjadi lokasi uji klinis, Indonesia memiliki peluang untuk memproduksi vaksin ini secara lokal melalui BUMN farmasi nasional, Bio Farma. Hal ini akan mempercepat distribusi vaksin setelah dinyatakan aman dan efektif. "Karena setiap tahun kan yang kena TBC itu 1 juta orang di Indonesia. Ini yang harus kita produksi vaksinnya minimal 10 kali lipatnya lah supaya bisa memastikan orang-orang kita nggak kena dan 100.000 orang Indonesia yang meninggal setiap tahunnya bisa kita elakkan," tandas Budi.
Meskipun terdapat kekhawatiran publik bahwa Indonesia dijadikan 'kelinci percobaan', Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa uji klinis ini dilakukan dengan standar internasional dan melibatkan institusi medis terkemuka di Indonesia. Budi menekankan bahwa partisipasi dalam uji klinis ini bukanlah sekadar menjadi objek penelitian, melainkan kesempatan untuk mendapatkan akses lebih awal terhadap vaksin yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa.
Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam upaya global untuk mengembangkan vaksin TBC yang efektif dan aman, serta memperkuat kapasitas penelitian dan produksi vaksin dalam negeri.