Sumber foto: iStock

HMPV dan Influenza A Merebak di China: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Tanggal: 4 Jan 2025 17:13 wib.
Tampang.com | Sebuah laporan dari rumah sakit di wilayah utara tengah Beijing mencatat lonjakan jumlah pasien anak-anak yang menderita penyakit pernafasan yang cukup membahayakan. Setelah pandemi Covid-19, masyarakat kini dihantui oleh munculnya dua virus baru di China, yakni human metapneumovirus (HMPV) dan Influenza A atau yang lebih dikenal sebagai flu burung.

HMPV menunjukkan gejala yang mirip dengan flu dan bahkan dapat menyerupai gejala Covid-19. Pejabat kesehatan dilaporkan tengah memantau perkembangan virus ini secara cermat seiring dengan penyebarannya.

Sementara itu, Influenza A yang saat ini menyerang China berasal dari subtip H1N1 dan H9N2. Meskipun bukan virus baru, namun flu burung menjadi perhatian khusus karena sudah beberapa kali mewabah di berbagai negara.

Dilansir dari NDTV, para pihak mengklaim bahwa rumah sakit dan krematorium di China kewalahan menghadapi serangan HMPV yang menyebar dengan cepat. Video yang beredar secara daring menunjukkan bagaimana rumah sakit penuh sesak dengan klaim bahwa "banyak virus telah masuk", namun belum ada konfirmasi resmi terkait hal ini. Situasi juga mengarah pada kondisi darurat meskipun tak ada konfirmasi yang jelas.

Mengutip penelitian dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), gejala HMPV mirip dengan virus pernapasan syncytial (RSV) yang cenderung menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun.

Namun demikian, virus ini juga menginfeksi anak-anak yang lebih tua dan dapat menimbulkan gejala seperti batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah bisa berujung pada bronkitis atau pneumonia, terutama pada bayi, lansia, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mencatat bahwa individu dengan kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi mengalami dampak yang lebih parah. Virus ini menyebar melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi. Masa inkubasi HMPV berkisar antara tiga hingga lima hari.

China telah mengambil langkah-langkah untuk menangani penyebaran HMPV. Rekomendasi yang diberikan antara lain adalah menggunakan masker di tempat umum, menjaga jarak sosial, mencuci tangan sesering mungkin, menghindari kerumunan sebisa mungkin, menjaga kebersihan yang baik, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah penyebaran virus HMPV dan penyakit pernapasan lainnya.

Di sisi lain, Influenza A H1N1 yang saat ini menunjukkan peningkatan kasus di China memiliki gejala seperti pusing, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot umum. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya bagi individu dengan kekebalan tubuh normal dalam waktu 5-7 hari.

Namun, untuk kelompok risiko seperti lansia, bayi, wanita hamil, dan individu dengan kekebalan tubuh yang lemah, perlu perhatian khusus karena mereka rentan terhadap komplikasi yang bisa disebabkan oleh flu burung ini.

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, terjadi peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut berdasarkan 40 wabah yang mirip flu antara 2-8 Desember 2024. Peningkatan kasus ini terjadi di provinsi utara dan selatan China. Selama pendemi ini, China terus meningkatkan protokol penyaringan, deteksi, dan isolasi untuk menangani patogen yang tidak diketahui.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved