Heboh Cacar Air & Gondongan Marak di RI, Eks Direktur WHO Buka Suara
Tanggal: 4 Nov 2024 06:21 wib.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dikabarkan akan segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Kewaspadaan Penyakit Cacar Air (Varicella) dan Gondongan (Mumps) sebagai respons terhadap meningkatnya wabah cacar air di SMPN 8 Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu.
Wabah cacar air telah menyerang 53 pelajar di SMP tersebut, yang memaksa pihak sekolah untuk menggelar pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama dua pekan serta menyemprotkan cairan disinfektan ke seluruh kelas.
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, SE tersebut akan diterbitkan oleh Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes kepada seluruh kepala dinas kesehatan (dinkes) provinsi, kabupaten, kota, rumah sakit, dan puskesmas di Indonesia.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, turut memberikan saran kepada pemerintah. Beliau menyarankan agar dilakukan penyelidikan epidemiologis (PE) mendalam untuk mengetahui penyebab pasti dari peningkatan kasus gondongan dan cacar air pada anak-anak secara bersamaan.
Profesor Tjandra menegaskan bahwa PE sangat penting dalam membantu pemerintah memahami fenomena yang sedang terjadi di lapangan. Mengingat kedua penyakit tersebut berasal dari penyebab yang berbeda dan menyerang bagian tubuh yang berbeda pula.
"Yang amat perlu diwaspadai adalah kalau memang benar ada peningkatan dua penyakit sekaligus di berbagai daerah di Indonesia," kata Profesor Tjandra.
Beliau juga menambahkan bahwa ada lima hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kasus tersebut. Pertama, kedua penyakit tersebut sama-sama menyerang usia anak-anak dan memiliki gejala demam yang mudah menular, meskipun keduanya relatif ringan dan bisa sembuh dalam hitungan hari atau minggu.
Selain itu, tersedia vaksin untuk kedua penyakit ini, namun vaksin tersebut belum masuk dalam program nasional pengembangan imunisasi. Oleh karena itu, langkah lain yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah untuk menganalisis kebenaran atas adanya kenaikan kasus di berbagai daerah, karena bisa jadi terdapat perubahan pola penyakit atau peningkatan sensitivitas surveilans.
Apabila burden of diseases problem dipastikan terjadi, maka perlu segera diinformasikan ke publik, baik untuk menenangkan masyarakat maupun untuk memastikan anak-anak yang sakit mendapatkan penanganan kesehatan yang optimal.
"Pemerintah perlu memastikan situasi yang terjadi dan segera melakukan penanggulangannya," tambah Profesor Tjandra.
Beliau juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi orang tua apabila anak-anaknya mengalami gejala salah satu dari dua penyakit tersebut. Anak-anak yang sakit harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.
Sementara itu, pihak sekolah juga diminta untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan bekerjasama dengan pihak kesehatan apabila ditemukan beberapa kasus serupadi kelas.