Hebat! Mahasiswa UM Surabaya ini Menciptakan Minuman Penurun Kolestrol
Tanggal: 2 Sep 2017 08:35 wib.
Surabaya, - Mahasiswa tak henti-hentinya membuat inovasi terbaru, terlebih lagi dalam dunia kesehatan. Adalah Danis Chusmitasari dan Rafiqhi Beyfigo Suseno, mahasiswa Jurusan Analisis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Bila Rafiqhi menggunakan sari bunga kupu-kupu untuk minuman herbalnya, lain lagi dengan Danis yang menggunakan sari sayuran okra hijau sebagai bahan pembuat minuman penurun kolesterol.
Danis Chusmitasari mengatakan inovasi yang dinamakan Chraos ini dilatarbelakangi oleh kegemaran keluarganya makan sayuran okra hijau tersebut. "Keluarga saya memang sudah lama mengonsumsi ini. Kebanyakan mereka memakan sayuran (okra hijau) ini. Dari situ penasaran dan mencari literatur terkait khasiatnya," terang Danis, baru-baru ini.
Dari literatur-literatur yang ditemui, jelas Danis, rupanya di dalam okra tersebut mengandung senyawa plavonoid kuersatin. Senyawa itulah yang dinilai mampu menurunkan kadar kolesterol. "Selain itu ada serat larut yang bisa menurunkan berat badan," imbuhnya.
Ia menjelaskan, pembuatan minuman dari sayuran okra hijau tersebut terbilang mudah. Proses pertamanya, kata dia, sayur okra hijau dipotong-potong kecil setelah itu dicampur 100 mililiter air untuk kemudian ditutup dan direndam selama satu jam. "Dari proses itu nantinya akan akan mengahasilkan minuman yang berkhasiat menurunkan kolesterol," tambahnya.
Sementara minuman dari sari bunga kupu-kupu buatan Rafiqhi tersebut dinamakannya Pules. Sebab bunga kupu-kupu, biasanya hanya dibuat sebagai tanaman peneduh. "Bunga ini memang kurang terkenal dan biasanya hanya dibuang begitu saja. Dari situ, saya mencoba meneliti kandungan yang ada di bunga itu yang ternyata mengandung senyawa plvonoid kuersatin," jelasnya.
Setelah mengetahui ada senyawa tersebut, Rafiqhi mencoba mengolah bunga tersebut untuk ditumbuk dan dicampur dengan air. Dari proses itulah minuman Pules dihasilkan. "Saya juga sudah menguji coba ke kemencit atau tikus putih. Hasilnya, kadar kolesterol pada hewan itu yang semula ada pada konsetransi 60 miligram itu bisa turun menjadi 47 miligram per desi liter," ujarnya.
Namun untuk saat ini minuman Pules karya Rafiqhi tersebut belum bisa dikonsumsi manusia. Pasalnya, inovasinya tersebut masih perlu dilakukan uji Toksologi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).