Hati-Hati BPOM Rilis Daftar Obat yang Bisa Bahayakan Ginjal dan Jantung
Tanggal: 9 Okt 2024 10:28 wib.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah merilis daftar obat yang berpotensi membahayakan kesehatan ginjal dan jantung. Kepala BPOM RI, Taruna Ikrar, mengungkap bahwa ada 10 temuan produk berbahan alam yang berisiko memicu kerusakan jantung hingga gagal ginjal. Penemuan ini bersamaan dengan penindakan sembilan perkara di Jawa Barat, dimana kebanyakan produk beredar di Bandung hingga Depok.
Penerbitan daftar obat berbahaya oleh BPOM merupakan langkah preventif dalam melindungi konsumen dari produk-produk yang berpotensi merugikan kesehatan. Dalam daftar itu, BPOM menyebutkan bahwa obat-obatan tersebut mengandung senyawa-senyawa berbahaya yang dapat merusak organ dalam tubuh, terutama ginjal dan jantung.
Dalam obat berbahan herbal lantaran diberikan di bawah pengawasan dokter. Dalam konsumsi jumlah dosis yang lebih tinggi, seseorang bisa berakhir fatal hingga kematian.
Menurut Taruna Ikrar, beberapa produk obat berbahaya ini diproduksi tanpa melalui proses pengawasan yang benar, dan tidak memenuhi standar kualitas obat yang aman bagi konsumen. Konsumen diimbau untuk waspada terhadap produk-produk yang masuk dalam daftar BPOM tersebut. Lebih lanjut, Taruna Ikrar juga menegaskan bahwa BPOM akan terus melakukan pengawasan serta pengujian terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran guna melindungi kesehatan masyarakat.
Salah satu masalah utama terkait dengan obat-obatan berbahaya ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam memeriksa keamanan suatu produk sebelum mengonsumsinya. Banyak konsumen yang belum atau kurang memahami pentingnya memeriksa izin edar suatu obat sebelum mengonsumsinya. Hal ini tentu menjadi celah bagi produsen obat berbahaya untuk tetap dapat memasarkannya tanpa sepengetahuan konsumen.
Ketika menggunakan obat-obatan secara sembarangan tanpa memeriksa keamanannya terlebih dahulu, akan membawa risiko bagi kesehatan seseorang. Kerusakan akibat konsumsi obat berbahaya dapat menimbulkan dampak negatif yang serius bagi organ-organ vital seperti ginjal dan jantung.
Sementara itu, BPOM sendiri telah berusaha untuk meningkatkan pemahaman konsumen terkait pentingnya memilih dan menggunakan obat-obatan dengan bijak. Upaya-upaya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai keamanan obat-obatan perlu terus dilakukan. Konsumen perlu didorong untuk selalu memeriksa kemasan suatu obat, melihat izin edar, nomor registrasi, serta informasi yang tertera pada kemasan obat sebelum mengonsumsinya.
Sebagai konsumen yang bijak, kita juga perlu lebih waspada terhadap obat-obatan yang dijual di pasaran tanpa izin resmi dari BPOM. Menjalani gaya hidup sehat, berkonsultasi dengan tenaga medis yang terpercaya, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala adalah langkah-langkah penting untuk mencegah risiko kerusakan ginjal dan jantung akibat konsumsi obat-obatan berbahaya.
Kesadaran akan pentingnya menggunakan obat-obatan dengan bijak dan berhati-hati merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan ginjal dan jantung. BPOM RI juga diharapkan akan terus meningkatkan pengawasan terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran guna melindungi kesehatan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan ginjal dan jantung akibat konsumsi obat-obatan berbahaya di masyarakat.