Hati-Hati! 5 Makanan Sehari-hari Ini Bisa Picu Kanker Diam-Diam Lewat Proses Masak Panas
Tanggal: 30 Jun 2025 10:10 wib.
Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan yang dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari genetik atau riwayat keluarga hingga pola hidup yang tidak sehat. Salah satu penyebab yang kerap luput dari perhatian adalah kandungan zat berbahaya dalam makanan, terutama yang muncul selama proses memasak bersuhu tinggi.
Salah satu zat yang menjadi perhatian banyak ahli kesehatan adalah akrilamida, senyawa kimia yang berpotensi memicu kanker. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), akrilamida terbentuk secara alami dalam makanan yang mengandung pati ketika dimasak pada suhu di atas 120 derajat Celsius—terutama lewat teknik menggoreng, memanggang, atau membakar.
Zat ini paling banyak ditemukan pada makanan nabati yang tinggi karbohidrat, seperti kentang dan sereal, terutama jika dimasak terlalu lama atau hingga gosong. Walau masih terus diteliti, akrilamida telah diklasifikasikan sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia oleh berbagai lembaga kesehatan dunia. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap makanan yang mengandung zat ini.
Berikut lima jenis makanan umum yang terbukti bisa mengandung akrilamida dalam kadar tinggi, dikutip dari ulasan medis oleh Times of India dan sumber kesehatan terpercaya lainnya.
1. Keripik dan Kentang Goreng: Camilan Favorit yang Berbahaya Diam-Diam
Kentang goreng, keripik kentang, dan camilan gorengan lainnya adalah penyumbang akrilamida terbesar dalam pola makan banyak orang. Zat ini muncul saat gula alami dalam kentang bereaksi dengan asam amino selama proses penggorengan atau pemanggangan.
Semakin lama kentang dimasak dan semakin gelap warnanya, semakin tinggi kandungan akrilamida di dalamnya. Studi keamanan pangan menyebutkan bahwa kadar akrilamida dalam keripik kentang bisa mencapai 300 hingga 2.000 µg/kg, sedangkan pada kentang goreng berkisar antara 200–700 µg/kg.
Untuk mengurangi risiko, pertimbangkan untuk mengolah kentang dengan merebus atau menggunakan air fryer, serta hindari menggoreng hingga terlalu cokelat.
2. Biskuit dan Kue Kering: Manis di Mulut, Ancaman Bagi Kesehatan
Biskuit kemasan dan kue kering biasanya dipanggang pada suhu tinggi untuk mendapatkan tekstur renyah. Sayangnya, proses ini juga menyebabkan terbentuknya akrilamida, terutama pada produk yang menggunakan gula rafinasi dan bahan pengawet.
Kandungan akrilamida pada biskuit bisa bervariasi antara 160 hingga 1.000 µg/kg, tergantung bahan dan metode panggang. Jika Anda gemar menikmati biskuit bersama teh atau kopi, sebaiknya pilih versi buatan sendiri dengan bahan alami seperti tepung gandum utuh dan tanpa pemanis buatan.
3. Roti Panggang: Semakin Gelap, Semakin Berisiko
Warna cokelat keemasan pada roti panggang memang menggoda, tetapi ini juga bisa menjadi indikator pembentukan akrilamida. Roti yang dipanggang hingga berwarna gelap mengandung lebih banyak zat kimia ini dibandingkan roti yang hanya dipanaskan sebentar.
Data menunjukkan bahwa roti panggang memiliki kadar akrilamida antara 50 hingga 500 µg/kg, dengan level tertinggi ditemukan pada bagian yang paling gelap. Sebagai alternatif yang lebih aman, gunakan roti gandum utuh atau multigrain dan panggang sebentar saja hingga warnanya keemasan muda, bukan kecokelatan pekat.
4. Kopi: Minuman Energi yang Perlu Diwaspadai
Kopi adalah salah satu minuman paling digemari di dunia, namun tak banyak yang tahu bahwa biji kopi menghasilkan akrilamida selama proses roasting. Jenis sangrai yang lebih gelap biasanya mengandung lebih sedikit akrilamida karena zat tersebut cenderung terurai di suhu sangat tinggi, tetapi kopi sangrai ringan justru bisa menyimpan lebih banyak zat ini.
Menurut studi, kopi bubuk instan dapat mengandung 100 hingga 400 µg/kg, sementara kopi seduh memiliki kandungan antara 5 hingga 20 µg/L. Untuk meminimalkan paparan, batasi konsumsi kopi dan pilih kopi berkualitas dari biji yang dipanggang optimal, bukan produk instan sembarangan.
5. Sereal Sarapan Kemasan: Praktis Tapi Tidak Aman
Corn flakes, rice crispies, dan sereal sarapan lainnya memang mudah disajikan dan tampak sehat. Namun kenyataannya, sereal kemasan kerap melewati proses pemasakan suhu tinggi dan pengolahan yang intensif, yang membuatnya berpotensi tinggi mengandung akrilamida—terutama sereal yang manis dan berwarna gelap.
Penelitian mencatat bahwa kandungan akrilamida dalam sereal bisa mencapai 150 hingga 1.200 µg/kg, tergantung jenis dan metode pembuatannya. Lebih bijak jika Anda beralih ke pilihan sereal alami seperti oatmeal atau bubur gandum yang dimasak dengan air atau susu rendah lemak.
Bagaimana Mengurangi Risiko?
Meski belum ada larangan resmi terhadap akrilamida, banyak lembaga kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang diproses dengan suhu tinggi. Langkah preventif seperti memasak dengan suhu rendah, tidak menggoreng hingga gosong, memilih makanan segar, dan menghindari konsumsi berlebihan makanan olahan sangat disarankan.
Makanan alami seperti buah, sayuran segar, dan biji-bijian yang dimasak perlahan dapat membantu menurunkan paparan zat berbahaya ini. Kombinasikan pula dengan gaya hidup sehat, seperti cukup tidur, olahraga teratur, dan menghindari stres berlebih.
Kesimpulan: Kesehatan Dimulai dari Dapur
Makanan memang menyenangkan, tapi jika tidak hati-hati, proses memasak justru bisa jadi bumerang bagi tubuh. Mengenal lebih dalam soal akrilamida adalah langkah awal untuk membuat pilihan konsumsi yang lebih bijak demi menghindari risiko kanker yang mengintai diam-diam dari balik piring Anda.