Hati-Hati! 10 Ikan Ini Mengandung Merkuri Tinggi dan Bisa Picu Masalah Otak hingga Serangan Jantung
Tanggal: 17 Apr 2025 09:05 wib.
rasanya lezat dan bisa diolah menjadi beragam hidangan, ikan juga kaya akan protein dan nutrisi penting lainnya. Namun, tidak semua jenis ikan aman untuk dikonsumsi secara rutin. Pasalnya, beberapa di antaranya ternyata mengandung kadar merkuri yang cukup tinggi.
Merkuri merupakan logam berat beracun yang secara alami terdapat di lingkungan, termasuk udara, tanah, dan air. Aktivitas manusia seperti pembakaran batu bara untuk keperluan industri serta kejadian alam seperti letusan gunung berapi juga bisa melepaskan merkuri ke lingkungan. Ketika merkuri masuk ke laut, senyawa ini bisa diserap oleh plankton, lalu naik ke rantai makanan dan terakumulasi di tubuh ikan—terutama ikan predator besar yang hidup lebih lama.
Menurut data resmi dari Food and Drug Administration (FDA), berikut adalah jenis-jenis ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi dan perlu dibatasi konsumsinya:
1. Ikan Tuna (0,350 ppm) Ikan tuna, terutama jenis albacore, menjadi favorit banyak orang karena teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih. Namun, tuna termasuk dalam kategori ikan dengan kadar merkuri cukup tinggi. Konsumsi dalam jumlah berlebihan berpotensi mengganggu kesehatan.
2. King Mackerel (0,730 ppm) Sering disamakan dengan makarel kalengan, King Mackerel sebenarnya adalah spesies yang berbeda. Ukurannya besar dan biasa diburu para pemancing. Sayangnya, ikan ini mengandung merkuri dalam jumlah tinggi sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi terlalu sering.
3. Big Eye Tuna (0,689 ppm) Jenis tuna bermata besar ini memiliki tubuh yang panjang dan padat otot. Walaupun rasanya lezat, kandungan merkurinya yang cukup tinggi membuatnya sebaiknya dihindari dari menu rutin.
4. Lobster (0,166 ppm) Seafood yang satu ini memang punya banyak penggemar. Tekstur dagingnya yang kenyal dan rasa gurih alami jadi daya tarik utama. Namun, kadar merkurinya berada pada tingkat sedang dan tetap harus dikonsumsi secara bijak.
5. Ikan Todak (Swordfish) (0,995 ppm) Dikenal karena dagingnya yang tebal dan lembut, ikan todak biasanya disajikan dalam bentuk steak atau fillet beku. Tapi kandungan merkurinya yang sangat tinggi menjadikannya tidak aman untuk dikonsumsi sering-sering.
6. Ikan Hiu (0,979 ppm) Meskipun termasuk hewan yang dilindungi, daging ikan hiu masih dikonsumsi di beberapa wilayah. Padahal, kadar merkurinya hampir setara dengan ikan todak, membuatnya sangat berisiko jika dikonsumsi.
7. Tilefish atau Ikan Jabad (1,123 ppm) Jenis ikan yang satu ini memegang rekor sebagai salah satu yang paling tinggi kandungan merkurinya. Hal ini dikarenakan usia hidupnya yang panjang sehingga paparan merkuri yang terserap pun semakin banyak.
8. Orange Roughy (0,571 ppm) Sebagai ikan predator laut dalam, orange roughy hidup di sekitar gunung bawah laut dan bisa hidup hingga 150 tahun. Lama hidup yang panjang menyebabkan kadar merkuri dalam tubuhnya menumpuk dalam jumlah besar.
9. Ikan Marlin (0,485 ppm) Ikan marlin sering disajikan dalam masakan premium karena rasa dagingnya yang unik dan juicy. Namun, kandungan merkurinya cukup tinggi dan dapat menimbulkan risiko kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.
10. Ikan Barramundi atau Bass (0,167 ppm) Ikan ini tersebar luas di kawasan Asia Tenggara hingga Papua Nugini. Meski hanya mengandung merkuri dalam kadar sedang, tetap perlu memperhatikan jumlah konsumsi terutama bagi ibu hamil dan anak-anak.
Bahaya Paparan Merkuri bagi Tubuh Manusia Merkuri yang masuk ke dalam tubuh, terutama dalam jumlah besar atau dalam jangka panjang, bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius. Paparan merkuri berkaitan erat dengan penurunan fungsi otak. Sebuah penelitian terhadap 129 orang dewasa di Brasil menemukan bahwa kadar merkuri yang tinggi dalam rambut dikaitkan dengan turunnya kemampuan motorik halus, ketangkasan, daya ingat, dan konsentrasi.
Tak hanya itu, paparan logam berat seperti merkuri juga dihubungkan dengan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Bahkan, beberapa studi mengaitkannya dengan gangguan spektrum autisme, depresi, dan kecemasan—meskipun masih memerlukan penelitian lanjutan.
Dari sisi kardiovaskular, merkuri berpotensi meningkatkan tekanan darah, kolesterol LDL (kolesterol jahat), serta risiko serangan jantung. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk bijak dalam memilih jenis ikan yang dikonsumsi.
Penting juga untuk mengetahui bahwa anak-anak dan ibu hamil lebih rentan terhadap efek buruk merkuri. Sistem saraf yang masih berkembang pada anak-anak bisa terganggu akibat paparan merkuri yang tidak terdeteksi.
Kesimpulan Meski ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi kesehatan, tidak semua ikan aman dikonsumsi setiap hari. Mengetahui jenis-jenis ikan yang tinggi merkuri menjadi langkah awal untuk menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan. Jika ingin tetap mendapatkan manfaat sehat dari ikan, pilihlah jenis ikan dengan kadar merkuri rendah seperti salmon, sarden, dan ikan kembung kecil.