Sumber foto: Google

Harga Bahan Pokok Naik Lagi, Daya Beli Masyarakat Menengah ke Bawah Terancam?

Tanggal: 10 Mei 2025 06:57 wib.
Tampang.com | Harga bahan pokok kembali naik di sejumlah wilayah Indonesia. Beras, minyak goreng, cabai, hingga telur ayam mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan sejak awal tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi tahunan per April mencatat kenaikan harga kelompok makanan sebesar 4,54%, lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Fenomena ini memicu kekhawatiran menurunnya daya beli masyarakat, terutama di kelas menengah ke bawah.

Harga Beras Naik hingga Rp15.000 per Kg
Beras sebagai komoditas utama mengalami kenaikan harga yang cukup drastis. Di beberapa pasar tradisional Jakarta, harga beras medium sudah menembus Rp14.500 hingga Rp15.000 per kilogram.

“Saya biasa beli 5 kg seminggu, sekarang harus kurangi karena harganya makin mahal. Padahal ini makanan pokok,” keluh Ibu Rina, ibu rumah tangga di kawasan Bekasi.

Menurut Kementerian Perdagangan, kenaikan ini dipicu oleh menurunnya produksi akibat perubahan cuaca dan keterlambatan distribusi dari daerah sentra beras.

Dampak Terhadap Daya Beli dan Konsumsi Rumah Tangga
Ekonom dari INDEF, Bhima Yudhistira, menyebutkan bahwa tren ini dapat memicu tekanan serius terhadap konsumsi rumah tangga, yang merupakan penyumbang terbesar pada PDB Indonesia.

“Kalau harga bahan pokok terus naik, masyarakat akan mengalihkan pengeluaran dari kebutuhan sekunder dan tersier hanya untuk bertahan hidup. Ini bisa menurunkan pertumbuhan konsumsi dan memperlambat ekonomi,” jelas Bhima.

Pedagang Kecil Ikut Terpukul
Bukan hanya konsumen, pedagang kecil juga ikut terdampak. Mereka kesulitan menjual barang karena pembeli mulai mengurangi belanja. Selain itu, biaya operasional pun ikut meningkat, dari sewa lapak hingga ongkos logistik.

“Biasanya saya bisa jual 2 karung beras sehari, sekarang paling satu karung saja. Banyak pelanggan ngeluh soal harga,” ujar Pak Darto, pedagang di Pasar Minggu.

Upaya Pemerintah: Bantuan dan Operasi Pasar
Pemerintah telah menggelar berbagai operasi pasar dan distribusi beras SPHP dari Bulog. Namun, hasilnya dinilai belum merata. Distribusi yang tidak tepat sasaran serta kurangnya kontrol harga di pasar tradisional membuat kebijakan ini belum terasa dampaknya.

“Langkah cepat perlu dilakukan, mulai dari stabilisasi distribusi hingga intervensi harga. Kalau dibiarkan, bisa timbul gejolak sosial,” ujar Bhima.

Langkah Jangka Pendek dan Panjang
Untuk solusi jangka pendek, pemerintah perlu memperkuat pengawasan harga di tingkat pedagang dan mempercepat penyaluran bahan pokok bersubsidi. Sedangkan untuk jangka panjang, ketahanan pangan dan logistik perlu dibenahi agar tidak terus-menerus tergantung pada faktor cuaca dan impor.

Ekonomi Rakyat Harus Jadi Prioritas
Kenaikan harga bahan pokok adalah peringatan bahwa ekonomi rakyat masih rapuh. Pemerintah perlu menjaga agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya angka makro, tetapi juga terasa nyata oleh masyarakat bawah.

“Kesejahteraan bukan hanya soal data, tapi soal apakah orang bisa beli makan setiap hari,” tutup Bhima.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved