Gejala Awal Diabetes yang Sering Terabaikan: Tanda-Tanda yang Perlu Anda Waspadai
Tanggal: 13 Mei 2025 21:43 wib.
Diabetes adalah penyakit yang seringkali diabaikan atau dianggap remeh oleh banyak orang, padahal penyakit ini dapat membawa dampak serius jika tidak segera ditangani. Gejala awal dari diabetes sering kali tidak disadari, terutama ketika penyakit ini masih dalam fase pra-diabetes, yang biasanya berkembang perlahan. Jika dibiarkan tanpa perhatian, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi fatal, seperti kerusakan organ tubuh atau penyakit jantung. Oleh karena itu, mengenali gejala-gejala awal dan melakukan intervensi sedini mungkin bisa sangat menentukan.
Apa Itu Pra-Diabetes?
Menurut dr Mohamed Najjar, seorang profesional medis dari Jorja Healthcare Group, diabetes tipe 2 umumnya dimulai dengan fase pra-diabetes, yang secara medis dikenal dengan istilah hiperglikemia non-diabetik atau non-diabetic hyperglycemia (NDH). Pada fase ini, kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal tetapi belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes. Meskipun penyakit ini berkembang secara bertahap, tindakan pencegahan pada fase ini sangat penting untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2.
Fase pra-diabetes dapat berlangsung tanpa gejala yang jelas, membuatnya sulit untuk dikenali tanpa pemeriksaan medis. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk mengenali tanda-tanda awal yang dapat menjadi indikator adanya gangguan pada kadar gula darah. Salah satu gejala pertama yang sering muncul adalah rasa haus yang berlebihan, yang dikenal dengan istilah polidipsia, serta peningkatan frekuensi buang air kecil atau poliuria.
Gejala Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai
1. Rasa Haus yang Berlebihan dan Sering Buang Air Kecil
Salah satu tanda pertama dari pra-diabetes adalah meningkatnya rasa haus yang tidak biasa dan kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari. Gejala ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa (gula darah) yang tidak bisa disaring dengan sempurna oleh tubuh. Ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan membuang kelebihan gula melalui urine, sehingga frekuensi buang air kecil pun meningkat.
Ketika tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah dengan baik, hal ini akan memengaruhi sistem tubuh secara keseluruhan, termasuk kemampuan ginjal dalam memproses cairan tubuh. Sebagai akibatnya, seseorang yang mengalami gejala ini cenderung merasa sering haus dan merasa kelelahan akibat kehilangan banyak cairan tubuh.
2. Penglihatan Kabur
Selain rasa haus yang berlebihan dan sering buang air kecil, gejala lain yang dapat menunjukkan adanya masalah dengan kadar gula darah adalah penglihatan kabur. Meskipun penglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, pada kasus pra-diabetes atau diabetes, hal ini biasanya terjadi karena tingginya kadar gula darah yang mempengaruhi lensa mata. Kelebihan gula dalam darah bisa menyebabkan pembengkakan pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi kabur.
3. Kelelahan yang Berlebihan
Merasa lelah sepanjang hari tanpa alasan yang jelas juga merupakan gejala yang dapat menandakan adanya gangguan pada gula darah. Pada penderita diabetes atau pra-diabetes, tubuh kesulitan untuk mengatur kadar gula darah, sehingga menyebabkan penurunan energi yang berujung pada rasa lelah yang berkepanjangan. Selain itu, fluktuasi kadar gula darah yang tinggi dan rendah dapat menyebabkan perubahan energi yang drastis, yang turut berkontribusi pada kelelahan.
Mengapa Gejala Ini Terjadi?
Gejala-gejala ini muncul akibat ketidakmampuan tubuh untuk mengatur kadar gula darah secara efektif. Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik atau tidak memproduksi cukup insulin, gula darah akan menumpuk dalam darah dan tidak bisa digunakan sebagai sumber energi. Kondisi ini menyebabkan ginjal berusaha mengeluarkan kelebihan glukosa melalui urine, yang membuat penderitanya lebih sering buang air kecil.
Selain itu, peningkatan kadar gula darah yang berkepanjangan dapat memengaruhi berbagai organ tubuh lainnya, seperti mata, jantung, dan pembuluh darah. Oleh karena itu, penting untuk segera memperhatikan gejala-gejala ini dan melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
Mengapa Intervensi Dini Sangat Penting?
Fase pra-diabetes sering kali tidak menunjukkan gejala yang cukup mencolok, sehingga banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka berisiko mengalami diabetes tipe 2. Namun, intervensi dini sangat penting untuk mencegah penyakit berkembang lebih lanjut. Dengan perubahan gaya hidup yang tepat, seperti mengatur pola makan, berolahraga, dan mengurangi stres, banyak orang yang berhasil mencegah diabetes tipe 2 dan komplikasi lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, pemeriksaan gula darah secara rutin juga penting untuk memantau kadar gula darah dan mendeteksi perubahan yang mungkin terjadi. Menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi serius di kemudian hari.
Langkah-Langkah Pencegahan Diabetes Tipe 2
Menjaga Pola Makan Sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah. Pilihlah makanan yang rendah karbohidrat sederhana dan tinggi serat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Hindari makanan olahan yang tinggi gula dan lemak jenuh.
Berolahraga secara Teratur
Aktivitas fisik dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah. Cobalah untuk melakukan latihan fisik minimal 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda.
Mengelola Stres
Stres yang berlebihan dapat memengaruhi kadar gula darah dan memperburuk gejala diabetes. Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres.
Memeriksakan Kadar Gula Darah Secara Rutin
Lakukan pemeriksaan gula darah secara teratur untuk memantau perubahan yang terjadi pada tubuh dan mendeteksi gejala diabetes lebih dini.
Dengan melakukan perubahan gaya hidup yang sehat dan proaktif, Anda dapat mencegah perkembangan diabetes tipe 2 dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.