Sumber foto: Google

Gaya Hidup Sedentari Picu Penyakit Kronis, Hati-Hati Kalau Terlalu Lama Duduk!

Tanggal: 26 Mei 2025 11:19 wib.
Tampang.com | Di era digital, gaya hidup sedentari atau minim aktivitas fisik makin tak terhindarkan, terutama di kalangan pekerja kantoran dan pelajar. Banyak orang menghabiskan waktu 8–10 jam duduk tanpa diselingi aktivitas fisik berarti. Kondisi ini diam-diam membawa dampak serius bagi kesehatan.

Duduk Lama, Risiko Penyakit Meningkat
Penelitian menyebutkan bahwa duduk terlalu lama berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, obesitas, bahkan beberapa jenis kanker. Tubuh yang tidak bergerak dalam waktu lama memperlambat metabolisme dan mengurangi kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula darah serta lemak.

Ironisnya, banyak yang merasa sehat karena tidak merasakan gejala langsung. Padahal efek dari gaya hidup minim gerak bisa bersifat jangka panjang dan akumulatif.

Pekerja Kantoran Jadi Kelompok Rentan
Pekerja kantoran yang duduk hampir sepanjang hari termasuk kelompok paling rentan. Ditambah lagi dengan kebiasaan makan di depan komputer, kurang paparan sinar matahari, dan jarang berolahraga, risiko terkena gangguan metabolik pun semakin tinggi.

“Duduk lama itu seperti perokok pasif. Diam, tapi perlahan merusak tubuh,” ujar dr. Heryanto, dokter spesialis penyakit dalam.

Solusinya? Bergerak Rutin dan Sederhana
Langkah kecil bisa berdampak besar. Disarankan untuk berdiri atau berjalan ringan setiap 30 menit sekali, memilih tangga daripada lift, serta memperbanyak aktivitas fisik ringan di luar jam kerja.

Beberapa kantor modern bahkan mulai menyediakan meja kerja berdiri atau mendorong ‘walking meeting’ agar karyawan lebih aktif secara fisik.

Gaya Hidup Sehat Itu Investasi Jangka Panjang
Kesadaran untuk menjaga tubuh tetap aktif sangat penting ditanamkan sejak dini. Bukan hanya soal berat badan, tapi untuk menjaga fungsi jantung, otot, dan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved