Gangguan Mental di Kalangan Remaja Meningkat, Media Sosial Jadi Sorotan?

Tampang.com | Di balik senyum dan unggahan seru di media sosial, banyak remaja saat ini sebenarnya sedang bergulat dengan masalah kesehatan mental. Depresi, kecemasan, hingga gangguan kepribadian kini makin sering ditemukan di usia belia.

Fenomena ini mencuat seiring dengan maraknya penggunaan media sosial, tekanan akademis, dan ekspektasi sosial yang berlebihan. Banyak pihak mulai khawatir bahwa generasi muda menghadapi krisis kesehatan jiwa yang semakin serius.

Media Sosial dan Krisis Identitas

Media sosial memang menawarkan hiburan dan koneksi, namun di sisi lain juga bisa memperkuat rasa cemas dan tidak percaya diri.



Perbandingan Sosial: Unggahan kehidupan “sempurna” orang lain seringkali membuat remaja merasa kurang atau tertinggal.


Cyberbullying: Komentar negatif, ejekan, hingga body shaming masih marak terjadi di ruang digital.


Kecanduan dan Isolasi: Terlalu lama online dapat menjauhkan mereka dari relasi nyata dan memperburuk perasaan kesepian.



Gejala Umum Gangguan Mental pada Remaja



Menarik diri dari pergaulan


Perubahan drastis dalam pola tidur dan makan


Suasana hati tidak stabil atau murung berlebihan


Kesulitan berkonsentrasi di sekolah


Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri



Tekanan Akademis dan Harapan Berlebihan

Selain dunia maya, tekanan dari keluarga, sekolah, bahkan diri sendiri juga turut menyumbang gangguan mental. Tuntutan untuk selalu berprestasi tanpa ruang untuk gagal membuat banyak remaja merasa terbebani secara emosional.

Peran Keluarga dan Lingkungan Sekitar Sangat Penting

Orang tua, guru, dan lingkungan sekitar memegang peran besar dalam menjaga kesehatan jiwa remaja. Beberapa langkah penting yang bisa dilakukan:



Dengarkan tanpa menghakimi: Remaja butuh ruang aman untuk bercerita tanpa takut disalahkan.


Dukung konsultasi profesional: Jangan ragu membawa anak ke psikolog jika gejalanya terus berlanjut.


Beri waktu istirahat dari media sosial: Detoks digital bisa membantu menenangkan pikiran.


Tanamkan nilai-nilai penerimaan diri: Bangun rasa percaya diri tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain.



Menjaga Mental, Sama Pentingnya dengan Menjaga Fisik

Gangguan mental bukan hal sepele yang bisa diabaikan. Jika dibiarkan, masalah ini bisa berdampak hingga dewasa dan memengaruhi seluruh aspek kehidupan. Masyarakat perlu semakin terbuka dan sadar akan pentingnya kesehatan jiwa, terutama bagi generasi muda yang tengah mencari jati diri di era serba cepat ini.