Sumber foto: iStock

Gagal Ginjal pada Anak Muda: Penyebab dan Upaya Pencegahan

Tanggal: 14 Jul 2024 09:39 wib.
Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan media sosial memungkinkan kita untuk lebih peka terhadap informasi kesehatan. Kemudahan akses informasi ini juga membuat kita semakin menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi para milenial. Salah satu cerita yang menggemparkan publik adalah kisah Ridwan Fadhil, seorang pria berusia 22 tahun asal Cianjur, Jawa Barat, yang harus menjalani perawatan cuci darah akibat gagal ginjal yang dideritanya sejak usia muda. Kejadian ini segera menjadi perhatian bersama, menimbulkan pertanyaan mendasar: mengapa kian banyak anak muda yang mengalami gagal ginjal?

Menurut dr. Tunggul D Situmorang, spesialis penyakit dalam, gagal ginjal sebenarnya bukan hal yang aneh di usia muda, bahkan pada anak-anak. Dalam wawancara dengan detikhealth, dr. Tunggul menyebutkan bahwa faktor genetik merupakan penyebab umum gagal ginjal pada anak. Namun, ia juga menekankan bahwa gaya hidup tidak sehat juga turut berperan dalam meningkatkan risiko terkena gagal ginjal, terutama ketika gaya hidup tersebut tidak diimbangi dengan olahraga teratur.

Memperdalam pembicaraan tersebut, dr. Tunggul juga menyebutkan bahwa konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan makanan ultra-olah atau junk food dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, yang keduanya merupakan faktor risiko utama gagal ginjal kronis. Pengaruh dari pola hidup yang tidak sehat ini telah menjadi perhatian serius di kalangan tenaga medis dan merupakan panggilan untuk kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat.

"Gaya hidup dan konsumsi makanan tertentu seperti junk food dapat memengaruhi keadaan ginjal, sehingga pada usia yang lebih muda, risiko terkena gagal ginjal kian meningkat," ujar dr. Tunggul.

Gagal ginjal kronis sebenarnya merupakan penyakit yang kompleks, tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja. Banyak faktor risiko yang dapat memicu terjadinya gagal ginjal kronis, yang perjalanannya dapat berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Dalam banyak kasus, tahap awal dari gagal ginjal tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga seringkali orang baru menyadari ada sesuatu yang tidak beres saat kondisi ginjal sudah cukup parah.

Dokter Tunggul menekankan bahwa penyakit gagal ginjal bisa dicegah, dan jika sudah terlanjur terkena, dampaknya bisa diperlambat agar tidak sampai mencapai stadium kelima. Kuncinya terletak pada perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat dan terjaga. Dia juga menegaskan bahwa semakin banyaknya pasien gagal ginjal kronis di usia muda juga dipengaruhi oleh sistem kesehatan yang lebih baik dalam mendeteksi dan menangani kasus gagal ginjal kronis.

Menurutnya, saat ini proses diagnostik gagal ginjal kronis sudah semakin mudah dengan adanya berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit yang membantu dalam penemuan dan penanganan pasien gagal ginjal kronis. Oleh karena itu, selain menjaga pola hidup sehat, penting bagi kita untuk rutin memeriksakan kesehatan secara berkala.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved