Sumber foto: google

Gadis Berusia 12 Tahun Alami Koma Gegara Kecanduan Vape

Tanggal: 22 Mei 2024 20:07 wib.
Insiden tragis menimpa seorang gadis berusia 12 tahun di Belfast yang mengalami koma setelah menggunakan rokok elektrik atau sering disebut vape. Hal itu membuat Northern Ireland Chest Heart dan Stroke (NICHS) meluncurkan kampanye kesadaran baru untuk menyoroti risiko serius yang terkait dengan vaping. Kondisinya yang kritis memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait dampak negatif penggunaan vape terhadap remaja.

Kejadian ini menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh kecanduan vape, khususnya pada anak-anak dan remaja. Vape, atau rokok elektronik, telah menjadi tren yang meresahkan di kalangan remaja, dengan banyak dari mereka terjebak dalam kebiasaan merokok vape tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.

Anak tersebut bernama Sarah Griffin, awal mulanya dia merasa kurang sehat. Lalu ibunya, Mary Griffin, mengira batuk Sarah disebabkan oleh riwayat asma dan perubahan cuaca. Namun, kondisi Sarah semakin memburuk secara drastis pada keesokan harinya. Orang tua perlu menyadari bahaya penggunaan vape pada anak-anak mereka dan memberikan pemahaman yang kuat mengenai dampak negatifnya. Selain itu, edukasi tentang bahaya vape juga perlu digencarkan di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Menurut para ahli kesehatan, vape mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak organ-organ tubuh, terutama pada anak-anak yang dalam masa perkembangan. Penggunaan vape pada usia yang sangat muda juga dapat meningkatkan risiko kecanduan nikotin dan berbagai masalah kesehatan lainnya.

Kondisi Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Royal Victoria, namun kondisi kesehatannya yang semakin memburuk, membuatnya harus dipindahkan ke ruang ICU. Dokter menemukan bahwa salah satu paru-paru Sarah mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga menimbulkan infeksi serius dan menghubungkan kondisinya dengan penggunaan vape yang telah merusak paru-parunya.

Dokter menekankan, satu vape sekali pakai dengan kadar 20 mg memiliki jumlah nikotin yang sama dengan 20 batang rokok biasa dan juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti yang ada dalam produk pembersih, penghapus cat kuku, serta zat pembasmi rumput liar. Pemerintah juga perlu terlibat dalam mengatasi masalah kecanduan vape di kalangan remaja. Peraturan yang lebih ketat terkait usia minimal untuk menggunakan vape serta tindakan pencegahan lainnya perlu diterapkan guna melindungi generasi muda dari bahaya rokok elektronik.

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli, penggunaan vape dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan, iritasi tenggorokan, dan risiko terkena penyakit jantung. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif yang lebih efektif perlu diimplementasikan untuk mengurangi prevalensi kecanduan vape di kalangan remaja.

Dengan kasus gadis berusia 12 tahun yang mengalami koma akibat kecanduan vape ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya rokok elektronik meningkat. Orang tua, sekolah, dan pemerintah perlu bekerja sama dalam memberikan edukasi dan perlindungan terhadap anak-anak dari pengaruh buruk vape. Kejadian ini harus menjadi peringatan bagi semua pihak untuk memberantas kecanduan vape di kalangan remaja demi menjaga generasi masa depan.

Dalam insiden ini kita dapat melihat bagaimana gadis berusia 12 tahun mengalami koma akibat kecanduan vape, menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan rokok elektronik pada anak-anak dan remaja. Kecanduan vape bukanlah hal yang sepele, melainkan masalah serius yang membutuhkan perhatian kita semua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved