Sumber foto: Canva

Gadget dan Kualitas Tidur: Hubungan yang Merusak

Tanggal: 8 Mei 2025 10:10 wib.
Di era digital saat ini, gadget menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari smartphone hingga tablet, perangkat ini tidak hanya membuat hidup lebih mudah tetapi juga memberikan hiburan dan informasi yang tak terbatas. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kualitas tidur seseorang. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana gadget dapat merusak kualitas tidur dan mengapa penting untuk mempertimbangkan waktu penggunaannya, terutama menjelang waktu tidur.

Salah satu faktor utama yang menyebabkan gadget merusak kualitas tidur adalah paparan cahaya biru. Semua perangkat seperti smartphone, laptop, dan televisi memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang berperan dalam regulasi siklus tidur. Ketika kita menggunakan gadget menjelang waktu tidur, tubuh kita menerima sinyal bahwa masih ada cahaya di sekitar, sehingga membuatnya sulit untuk merasa mengantuk. Berdasarkan penelitian, paparan cahaya biru dalam satu hingga dua jam sebelum tidur dapat mengurangi waktu tidur dan merusak kualitas tidur yang kita dapatkan.

Tidak hanya cahaya biru, tetapi juga konten yang kita konsumsi melalui gadget dapat memengaruhi kualitas tidur. Misalnya, menonton film atau bermain game yang menegangkanpun dapat meningkatkan tingkat adrenalin, sehingga jantung berdebar dan berpikir aktif, membuat sulit untuk meringkuk dalam posisi tidur. Media sosial juga merupakan sumber stres tersendiri. Kita sering sekali membandingkan diri kita dengan orang lain di platform sosial, dan ini bisa menyebabkan kecemasan yang membuat kita sulit untuk bersantai saat malam hari. Bahkan, scrolling di media sosial dapat menjelma menjadi kebiasaan buruk yang memperpanjang waktu kita terjaga di tempat tidur.

Kemudahan akses informasi juga berkontribusi terhadap berkurangnya kualitas tidur. Sering kali, kita mulai menjelajahi internet untuk mencari informasi ringan tetapi akhirnya terjebak dalam siklus ketidakberhentian. Waktu yang seharusnya kita habiskan untuk tidur malah beralih menjadi sesi mencari informasi yang tak ada habisnya. Tindakan ini selain mengurangi waktu tidur yang kita miliki, juga berdampak pada kualitas tidur. Otak yang terstimulasi terus-menerus tidak dapat beristirahat dengan baik, yang berdampak pada keadaan kelelahan di siang hari.

Keterhubungan sosial yang dimungkinkan oleh gadget juga bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara berkomunikasi dengan teman dan keluarga sangat penting, sering kali interaksi digital ini berbenturan dengan waktu tidur. Misalnya, kita mungkin merasa terpaksa untuk membalas pesan atau merespon panggilan video pada jam-jam larut, yang pada akhirnya menghilangkan waktu tidur yang berharga. Hubungan yang intim dan dekat dengan orang-orang terdekat boleh jadi menjadi sumber kebahagiaan, tetapi jika tidak dikelola dengan bijaksana, dapat berujung pada masalah tidur.

Tidak dapat diabaikan juga fakta bahwa gadget sering menjadi pengalih perhatian. Gawai ini bisa mengganggu keheningan malam dengan bunyi notifikasi yang tak kunjung berhenti, mengalihkan perhatian dari area tidur ke perangkat. Ketika kita terbangun karena bunyi ini, kita pun cenderung tergoda untuk melihat perangkat alih-alih mendapatkan kembali tidur yang nyenyak.

Dengan semakin meratanya penggunaan gadget dalam kehidupan, penting untuk mengenali dampak negatifnya terhadap kualitas tidur. Mengambil langkah untuk mengurangi paparan gadget sebelum tidur bisa jadi adalah cara yang bijaksana untuk memperbaiki kualitas tidur dan memastikan bahwa kita mendapatkan waktu istirahat yang cukup.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved