Sumber foto: Google

Flu Singapura Tembus 6.500 Kasus di Indonesia, Pemudik Diminta Waspada

Tanggal: 14 Apr 2024 08:17 wib.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hampir 6.500 kasus Flu Singapura (Hand, Foot, and Mouth Disease/HFMD) hingga pekan ke-13 tahun 2024. Kasus ini menjadi perhatian serius karena sebagian besar terjadi pada usia anak, namun juga telah menyerang sebagian kecil orang dewasa. Juru bicara Kemenkes, M Syahril, mengungkapkan bahwa meski jarang menyebabkan sakit berat, penyakit ini memiliki kecepatan penularan yang tinggi.

Dalam menghadapi situasi ini, para pemudik diimbau untuk mewaspadai penyebaran flu Singapura. Sebagai penyakit yang mudah menular, langkah pencegahan perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, terutama di tengah arus pulang pergi para pemudik menjelang dan sesudah perayaan Idul Fitri. Kasus HFMD terbanyak tercatat ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat sekitar 2.119, disusul Banten ada 1.171, DI Yogyakarta 561 kasus, dan Jawa Tengah sebanyak 464 kasus. “Ada tren peningkatan, ditambah mudik dan libur panjang itu berpotensi terjadi peningkatan kasus flu Singapura,” ujar Syahril.

HFMD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus, umumnya jenis Coxsackie A16, dan kadang juga jenis Enterovirus 71. Gejalanya mencakup demam, sakit tenggorokan, serta ruam di tangan, kaki, dan mulut. Meski jarang berbahaya, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada kondisi tertentu. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan menjadi krusial, terutama untuk melindungi anak-anak kecil dan orang dewasa yang rentan terhadap penularan virus.

Sebagai upaya pencegahan, Kemenkes telah mengimbau masyarakat, khususnya para pemudik, untuk meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Selain itu, Kemenkes juga menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, serta memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak.

Bagi para orang tua, penting untuk memerhatikan tanda-tanda gejala HFMD pada anak-anak mereka, seperti demam tinggi, ruam merah di tangan, kaki, atau mulut, serta sakit tenggorokan. Jika gejala-gejala ini muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Pemudik juga diimbau untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, terutama anak-anak yang rentan terhadap penyebaran virus. Selain itu, menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun merupakan langkah sederhana namun sangat efektif dalam mencegah penularan HFMD.

Pemudik juga perlu waspada terhadap lingkungan di tempat tujuan, terutama jika akan mengunjungi kerabat atau teman yang memiliki anak-anak kecil. Pastikan bahwa lingkungan tersebut bersih dan higienis agar terhindar dari risiko penularan virus HFMD.

Memasuki masa libur panjang seperti arus mudik dan balik, penting bagi setiap individu untuk menjaga kesadaran akan kesehatan dan kebersihan. Selain itu, selalu pastikan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Kemenkes atau tenaga kesehatan profesional.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan penyebaran flu Singapura dapat diminimalkan, terutama di tengah arus pergerakan pemudik saat ini. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar menjadi kunci utama dalam memutus mata rantai penularan HFMD, sehingga kita dapat menghadapi masa liburan dengan aman dan nyaman.

Dengan adanya peningkatan jumlah kasus HFMD di Indonesia, penting untuk selalu melakukan langkah-langkah pencegahan demi melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kesadaran akan pentingnya pencegahan tentu menjadi kunci utama dalam mengatasi penyebaran flu Singapura, terutama di tengah arus pergerakan pemudik menjelang perayaan Idul Fitri.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved