Sumber foto: iStock

Fakta Unik: Kentut Sambil Jalan Setelah Makan Ternyata Baik untuk Usus dan Gula Darah!

Tanggal: 30 Apr 2025 09:11 wib.
Meski terdengar agak lucu atau memalukan, siapa sangka bahwa kentut sambil berjalan setelah makan justru bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Aktivitas sederhana yang dianggap sepele ini ternyata didukung secara medis oleh para ahli dan memiliki manfaat jangka panjang yang signifikan, terutama untuk kesehatan sistem pencernaan dan kadar gula darah.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Tim Tiutan, seorang spesialis penyakit dalam dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center, New York City. Dalam pernyataannya melalui akun Instagram pribadi yang dikutip oleh The Independent, ia menjelaskan bahwa berjalan santai setelah makan dapat memperlancar pergerakan usus, membantu tubuh membuang gas secara alami, dan mengurangi risiko sembelit.

Menurut Dr. Tiutan, aktivitas ringan seperti berjalan kaki bukan hanya merangsang sistem pencernaan agar bekerja lebih efektif, tetapi juga dapat mengatur hormon insulin dengan lebih baik dan mengurangi lonjakan gula darah yang kerap terjadi setelah makan besar. Dalam konteks kesehatan jangka panjang, kebiasaan ini bahkan dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kronis, termasuk kanker.

Ia pun tidak segan menyatakan, “Saya sepenuhnya mendukung kentut saat berjalan kaki.” Pernyataan yang mungkin mengundang senyum, tetapi ternyata mengandung pesan kesehatan yang sangat penting.

Gerakan Ringan Bantu Sistem Usus

Rasa kembung atau tidak nyaman di perut umumnya berasal dari akumulasi gas akibat proses pencernaan makanan. Walaupun usus memiliki kemampuan alami untuk mendorong makanan dan gas keluar dari tubuh, pergerakan fisik seperti berjalan kaki ternyata bisa mempercepat proses ini.

Dr. Christopher Damman, seorang ahli gastroenterologi dari Digestive Health Center di University of Washington Medical Center, menambahkan bahwa berjalan setelah makan dapat merangsang aktivitas otot-otot usus. "Usus memang memiliki sistem kerja sendiri, tetapi saat tubuh Anda bergerak, kerja usus akan jauh lebih baik," ujarnya.

Aktivitas fisik ringan seperti ini menjadi semacam ‘pemicunya’. Tidak perlu olahraga berat—cukup dengan berjalan keliling rumah atau di sekitar lingkungan, tubuh akan merespons lebih baik terhadap proses pencernaan. Dampaknya bukan hanya mengurangi rasa kembung, tetapi juga membantu mencegah sembelit dan membuat tubuh lebih nyaman.

Damman juga menekankan bahwa bagaimana dan di mana seseorang membuang gas adalah hak pribadi. "Apakah Anda lebih suka kentut di luar ruangan, dalam rumah, saat olahraga atau tidak, itu adalah hak prerogatif Anda," ujarnya sambil menyisipkan sedikit humor dalam pendekatannya.

Kontrol Gula Darah Lebih Baik

Selain mendukung kerja sistem pencernaan, berjalan kaki setelah makan juga punya manfaat besar untuk menjaga kestabilan kadar gula darah. Setelah makan, gula dari makanan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan lonjakan gula darah. Bila tidak dikendalikan, hal ini bisa menyebabkan gangguan metabolik, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes atau resistensi insulin.

Apalagi, bagi sebagian orang yang melewatkan sarapan dan baru makan siang atau malam, lonjakan gula darah bisa menjadi lebih drastis. Ketika tubuh tidak cukup menghasilkan insulin atau tidak meresponsnya dengan baik, kadar gula darah akan tetap tinggi lebih lama, yang dapat menyebabkan kerusakan organ seperti mata, ginjal, dan jantung, sebagaimana dijelaskan oleh Yale Medicine.

Dr. Damman menyebutkan bahwa penelitian ilmiah telah menunjukkan bagaimana aktivitas ringan pasca-makan bisa membantu mengendalikan lonjakan gula darah. Bahkan hanya lima menit gerakan yang meningkatkan detak jantung—seperti jalan santai di sekitar rumah atau lompat tali ringan—sudah cukup untuk memberikan manfaat signifikan dalam mengatur metabolisme tubuh.

Kesehatan Usus dan Metabolisme: Dua Manfaat Besar dari Langkah Kecil

Banyak orang sering mengabaikan pentingnya aktivitas ringan setelah makan, padahal manfaatnya sangat terasa dalam jangka panjang. Selain memperlancar keluarnya gas dan menjaga kesehatan usus, berjalan kaki juga menjadi bentuk pencegahan alami terhadap penyakit metabolik seperti diabetes tipe 2.

Langkah sederhana ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang mudah diterapkan oleh siapa pun, tanpa memerlukan alat khusus atau waktu lama. Cukup berjalan sekitar lima hingga 15 menit setelah makan, Anda sudah bisa memberikan manfaat besar bagi tubuh.

Lebih dari sekadar menghindari rasa kembung atau perut penuh gas, kebiasaan ini juga mendukung pengaturan gula darah, memperbaiki sensitivitas insulin, hingga berpotensi menekan risiko penyakit serius seperti kanker usus atau gangguan pencernaan kronis.

Kesimpulan

Jadi, lain kali Anda merasa ingin kentut setelah makan, jangan tahan. Cobalah berjalan kaki santai sejenak. Meskipun terdengar lucu, nyatanya tindakan ini memiliki dampak besar terhadap kesehatan usus dan metabolisme tubuh. Dukungan medis dari para dokter menunjukkan bahwa sering kali hal-hal kecil yang kita anggap tidak penting justru menjadi kunci penting dalam menjaga kebugaran tubuh.

Ingat, tak perlu merasa malu untuk melakukan sesuatu yang secara ilmiah terbukti bermanfaat. Ambil langkah kecil—secara harfiah—dan bantu tubuh Anda bekerja lebih optimal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved