Sumber foto: iStock

Fakta Mengejutkan: Siapa yang Lebih Mewariskan Kecerdasan Anak, Ibu atau Ayah? Ini Jawabannya!

Tanggal: 26 Jun 2025 12:13 wib.
Pernahkah kamu bertanya-tanya, dari siapa sebenarnya kecerdasan seorang anak lebih banyak diwarisi? Apakah dari ibu, ayah, atau keduanya memiliki porsi yang sama? Pertanyaan ini mungkin sering muncul dalam obrolan ringan seputar tumbuh kembang anak. Namun, sains ternyata punya jawaban menarik yang didukung oleh penelitian ilmiah.

Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting yang memengaruhi perjalanan hidup seseorang, mulai dari kemampuan belajar, beradaptasi, hingga mengembangkan potensi. Selain dari lingkungan dan pengalaman hidup, genetika memiliki peran besar dalam membentuk tingkat kecerdasan seseorang. Namun, ternyata bukan gen ayah dan ibu yang sama-sama memberikan pengaruh besar, lho. Ada satu pihak yang secara genetik berpotensi lebih dominan dalam menurunkan kecerdasan: ibu.


Penelitian: Kecerdasan Lebih Banyak Diturunkan oleh Ibu

Sebuah studi berskala besar yang melibatkan lebih dari 12.000 remaja berusia antara 14 hingga 22 tahun memberikan wawasan penting tentang hubungan antara genetik dan kecerdasan. Para peneliti tidak hanya melihat dari aspek biologis, tapi juga mempertimbangkan faktor sosial seperti tingkat pendidikan, latar belakang ekonomi, hingga ras dan etnis.

Dalam studi tersebut, para remaja diminta mengisi berbagai pertanyaan mengenai latar belakang mereka. Informasi serupa juga dikumpulkan dari para ibu mereka, sehingga peneliti bisa menganalisis pola genetik yang diwariskan.

Salah satu temuan kunci dari studi ini adalah bahwa gen yang berkaitan dengan kecerdasan ditransmisikan melalui kromosom X, yang mana perempuan memilikinya dua buah, sementara laki-laki hanya satu.


Kenapa Kromosom X Berperan Penting?

Untuk memahami mengapa ibu cenderung lebih banyak mewariskan kecerdasan, kita perlu memahami sedikit tentang genetika. Setiap manusia mewarisi dua kromosom seks—perempuan membawa XX, sedangkan laki-laki membawa XY. Karena itu, ibu berpotensi mewariskan dua versi gen kecerdasan yang lebih kuat, sementara ayah hanya mewariskan satu.

Dalam penelitian yang dikutip oleh Psychology Spot, para ilmuwan mengungkap bahwa ketika gen kecerdasan berasal dari ibu, gen tersebut tetap aktif dan berkontribusi terhadap perkembangan otak. Namun, jika gen yang sama diwarisi dari ayah, gen tersebut cenderung nonaktif dalam konteks kecerdasan.

Artinya, meskipun ayah tetap mewariskan gen kepada anak, gen-gen yang berkaitan langsung dengan kecerdasan lebih aktif berasal dari pihak ibu. Inilah yang membuat ibu secara biologis lebih dominan dalam hal pewarisan IQ anak.


Peran Ayah Tidak Boleh Diremehkan

Namun, bukan berarti peran ayah dalam membentuk kecerdasan anak bisa diabaikan begitu saja. Meski dari segi biologis gen ayah mungkin kurang aktif dalam membentuk kecerdasan, ayah tetap berperan penting dalam membentuk aspek kepribadian lain, seperti intuisi, emosi, keberanian, dan ketahanan mental.

Gabungan dari faktor-faktor ini secara keseluruhan membuka ruang bagi anak untuk mengembangkan potensi kecerdasannya. Jadi, meskipun dari sisi genetik ibu memiliki "kuasa" lebih besar dalam menurunkan kecerdasan, pengasuhan ayah dan ibu tetap sama-sama penting dalam membentuk karakter dan kemampuan intelektual anak secara holistik.


Lingkungan, Pendidikan, dan Ketekunan Juga Punya Peran

Selain faktor genetik, faktor eksternal juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kecerdasan anak. Misalnya, lingkungan tempat anak dibesarkan, kualitas pendidikan, hingga dorongan untuk terus belajar dan berkembang adalah hal-hal yang sangat penting.

Anak yang tumbuh di lingkungan yang penuh stimulasi positif, dengan orang tua yang mendukung secara emosional dan akademik, akan lebih mudah mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif—apa pun warisan genetik yang ia miliki.

Faktor ketekunan dan kerja keras juga tak bisa dikesampingkan. Seorang anak dengan kemampuan kognitif rata-rata pun bisa mencapai prestasi luar biasa jika dibekali semangat belajar tinggi, konsistensi, dan dukungan yang tepat dari orang tua dan guru.


Ibu Lebih Berpeluang Mewariskan Kecerdasan, Tapi Ayah Juga Tak Kalah Penting

Dari sudut pandang ilmiah, memang benar bahwa gen kecerdasan lebih besar kemungkinan diwariskan dari ibu karena peran kromosom X. Namun, itu hanya satu bagian dari teka-teki besar dalam proses tumbuh kembang anak. Pola asuh yang seimbang, kasih sayang dari kedua orang tua, serta lingkungan belajar yang kondusif tetap menjadi kunci utama kesuksesan seorang anak.

Jadi, alih-alih berfokus hanya pada siapa yang "lebih unggul" dalam mewariskan kecerdasan, jauh lebih penting untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan pengasuhan anak sehari-hari. Ingat, gen hanyalah fondasi, tetapi pengasuhan dan pengalaman hiduplah yang membangun rumahnya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved