Fakta-fakta Penting tentang Gigi Sensitif
Tanggal: 18 Jul 2024 22:08 wib.
Gigi sensitif, atau dentin hipersensitif, merupakan kondisi umum yang dapat menyerang siapa saja. Rasa ngilu atau nyeri yang tiba-tiba muncul saat makan atau minum makanan dan minuman tertentu, seperti es krim, kopi panas, atau makanan asam, bisa menjadi pertanda gigi sensitif.
Meskipun terkesan sepele, gigi sensitif dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan rasa percaya diri. Untuk itu, penting untuk memahami fakta-fakta penting tentang gigi sensitif agar dapat menanganinya dengan tepat.
1. Apa Penyebab Gigi Sensitif?
Gigi sensitif umumnya disebabkan oleh terkikisnya enamel gigi, lapisan terluar gigi yang keras dan melindungi dentin. Dentin, yang memiliki tubulus kecil yang menghubungkan ke saraf gigi, kemudian menjadi terekspos, sehingga menimbulkan rasa ngilu saat terkena rangsangan seperti perubahan suhu, makanan manis, atau asam.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan gigi sensitif antara lain:
Menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras.
Sering mengonsumsi makanan dan minuman asam atau manis.
Menderita penyakit gusi seperti gingivitis atau periodontitis.
Efek samping dari beberapa perawatan gigi, seperti pemutihan gigi atau tambalan gigi.
Kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) saat tidur.
2. Gejala Gigi Sensitif:
Gejala utama gigi sensitif adalah rasa ngilu atau nyeri yang tiba-tiba dan tajam pada gigi, terutama saat:
Mengonsumsi makanan dan minuman dingin atau panas.
Mengonsumsi makanan manis atau asam.
Menyikat gigi atau menggunakan benang gigi.
Menghirup udara dingin.
Rasa ngilu ini biasanya bersifat sementara dan hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun, jika terjadi terus-menerus dan mengganggu aktivitas, segera periksakan diri ke dokter gigi.
3. Perawatan untuk Gigi Sensitif:
Dokter gigi akan mendiagnosis penyebab gigi sensitif dan merekomendasikan perawatan yang tepat. Beberapa pilihan perawatan yang umum dilakukan antara lain:
Penggunaan pasta gigi khusus gigi sensitif: Pasta gigi ini mengandung bahan-bahan yang membantu menutup tubulus dentin dan mengurangi rasa ngilu.
Penggunaan obat kumur khusus gigi sensitif: Obat kumur ini juga mengandung bahan-bahan yang membantu menutup tubulus dentin dan mengurangi rasa ngilu.
Aplikasi fluoride: Dokter gigi dapat mengaplikasikan fluoride pada gigi untuk memperkuat enamel gigi.
Prosedur medis: Dalam beberapa kasus, dokter gigi mungkin perlu melakukan prosedur medis seperti tambalan gigi, perawatan saluran akar, atau mahkota gigi.
4. Pencegahan Gigi Sensitif:
Berikut beberapa tips untuk mencegah gigi sensitif:
Sikat gigi dengan teknik yang tepat: Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut dan sikat gigi dua kali sehari selama dua menit.
Hindari menyikat gigi terlalu keras.
Gunakan pasta gigi khusus gigi sensitif.
Batasi konsumsi makanan dan minuman asam atau manis.
Minum air putih yang cukup.
Periksakan gigi ke dokter gigi secara rutin minimal setiap enam bulan sekali.
5. Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Jika Anda mengalami gejala gigi sensitif, segera periksakan diri ke dokter gigi. Semakin cepat gigi sensitif ditangani, semakin mudah untuk diatasi dan mencegah komplikasi yang lebih serius.