Duduk Terlalu Lama Bisa Bunuhmu Diam-Diam? Ini Fakta Mengejutkan dari Ahli Jantung
Tanggal: 5 Jun 2025 06:39 wib.
Siapa sangka, kebiasaan duduk terlalu lama yang tampak sepele ternyata bisa menjadi ancaman serius bagi jantungmu. Temuan terbaru dari American Heart Association (AHA) menyebutkan bahwa duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko penyakit jantung kronis—termasuk aritmia, gagal jantung, bahkan serangan jantung mendadak—bahkan hanya dalam kurun waktu lima tahun.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes menunjukkan bahwa risiko ini tak hanya berlaku bagi mereka yang sehat, tetapi juga bagi para penyintas serangan jantung. Keith Diaz, seorang ahli fisiologi olahraga bersertifikasi, menjelaskan bahwa duduk terlalu lama dapat memperburuk kondisi kesehatan jantung dengan cara yang tidak disadari.
Menurutnya, duduk dalam waktu lama menghambat sirkulasi darah, meningkatkan tekanan darah, serta menyebabkan penumpukan lemak tubuh. Kombinasi faktor-faktor ini memperbesar risiko gangguan kardiovaskular. Bahkan, lanjut Diaz, pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung sebelumnya tetap menghadapi ancaman besar jika terus mempertahankan gaya hidup pasif, meskipun mereka sudah rutin berolahraga.
"Studi kami membuktikan bahwa penyintas serangan jantung yang lebih sering duduk berisiko lebih tinggi mengalami serangan lanjutan dan bahkan kematian dalam waktu satu tahun, tak peduli seberapa aktif mereka secara fisik," jelasnya dalam wawancara dengan Medical News Today.
Kenapa Duduk Bisa Begitu Berbahaya?
Duduk bukan hanya sekadar kegiatan diam. Ini adalah kondisi di mana otot-otot besar tubuh tidak aktif, metabolisme melambat, dan tubuh mengalami penurunan fungsi secara perlahan. Kebiasaan ini sangat umum terjadi pada pekerja kantoran, mahasiswa, bahkan siapa saja yang menghabiskan waktu lama di depan layar.
Salah satu alasan utama kenapa duduk terlalu lama berbahaya adalah karena ia memperlambat sirkulasi darah, menyebabkan pengendapan lemak dan kolesterol, serta membuat tubuh rentan terhadap tekanan darah tinggi. Semua ini adalah pemicu utama penyakit jantung.
Diaz menekankan bahwa sekalipun seseorang sudah menjalani pengobatan modern dan canggih, risiko serangan jantung tetap tinggi jika tidak dibarengi dengan perubahan gaya hidup.
“Itulah mengapa kita perlu pendekatan tambahan. Perubahan kecil namun konsisten bisa berdampak besar terhadap pemulihan dan kualitas hidup para penyintas,” tambahnya.
Langkah-Langkah Kecil, Dampak Besar untuk Jantung
Untuk menurunkan risiko komplikasi atau serangan jantung lanjutan, para ahli menyarankan beberapa langkah sederhana namun krusial. Beberapa di antaranya adalah:
Mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol.
Mengadopsi pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.
Menghindari rokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
Meningkatkan aktivitas fisik secara rutin.
Salah satu kebiasaan baru yang sangat dianjurkan adalah mengganti waktu duduk dengan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari. Entah itu jalan kaki ringan, naik turun tangga, bersepeda, atau olahraga lainnya, semua memberikan manfaat signifikan terhadap kesehatan jantung.
Apa Efek Nyata dari Mengurangi Waktu Duduk?
Penelitian yang sama menyebutkan bahwa mengganti 30 menit duduk dengan aktivitas ringan dapat mengurangi risiko serangan jantung kedua atau kematian hingga 50%. Lebih luar biasa lagi, jika aktivitas yang dilakukan memiliki intensitas sedang hingga tinggi, penurunan risikonya bisa mencapai 61%.
“Ini menunjukkan pesan penting: melakukan sesuatu, sekecil apapun, jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa,” tegas Diaz.
Bahkan jika seseorang kesulitan melakukan aktivitas fisik, tidur pun bisa menjadi alternatif yang lebih sehat dibandingkan duduk lama. Penelitian ini juga mencatat bahwa mengganti 30 menit duduk dengan tidur tambahan bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 14%.
Tidur, Alternatif Sehat untuk Pemulihan
Mungkin terdengar mengejutkan, tapi tidur ternyata lebih baik daripada duduk diam menatap layar. Tidur bukan sekadar istirahat fisik, tetapi juga momen penting bagi tubuh dan pikiran untuk pulih, terutama setelah mengalami masalah kesehatan serius seperti serangan jantung.
“Daripada menghabiskan 30 menit tambahan menonton film atau scroll media sosial, lebih baik gunakan waktu tersebut untuk tidur. Ini membantu tubuh pulih dan memperkuat sistem jantung,” jelas Diaz.
Bermalas-Malasan? Masih Bisa Sehat, Asal Tahu Caranya
Bagi banyak orang, mengganti waktu duduk dengan aktivitas intensif mungkin terasa berat. Namun, kabar baiknya: bahkan langkah kecil seperti bangun dari kursi dan berjalan ringan sudah memberikan dampak positif. Jadi, tidak ada alasan untuk tetap duduk seharian penuh.
Kesadaran akan pentingnya bergerak bukan hanya berlaku bagi orang tua atau pasien jantung, tapi juga untuk kita semua. Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, dan menjaga kesehatan jantung dimulai dari kebiasaan sehari-hari yang sederhana—termasuk tidak terlalu lama duduk.