Sumber foto: Google

Dua Nakes Dipecat Karena Live TikTok Saat Operasi Caesar

Tanggal: 29 Mei 2025 13:44 wib.
Dua tenaga kesehatan di Jombang mendapat sorotan karena melakukan siaran langsung di TikTok saat berada di ruang operasi. Insiden ini terjadi di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Mojoagung dan segera memicu reaksi keras dari masyarakat serta pihak berwenang. Dalam video siaran langsung tersebut, salah satu perawat tampak mengenakan pakaian operasi dan menyebut rekannya sedang melakukan operasi caesar. Meskipun perawat itu berdalih bahwa pasien tidak terlihat dalam siaran tersebut, tindakan ini tetap dianggap sangat tidak etis.

Aksi live TikTok di ruang operasi ini menuai banyak kecaman dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai bahwa seorang tenaga kesehatan seharusnya lebih fokus pada pasien daripada menggunakan waktu di ruang operasi untuk bersenang-senang di media sosial. Etika dan privasi pasien jelas dilanggar, karena saat menjalani prosedur medis seperti operasi caesar, pasien berhak mendapatkan perlindungan total atas privasi dan rasa aman mereka. Siaran langsung yang diambil di ruang yang seharusnya steril dan penuh dengan konsentrasi dokter serta perawat benar-benar menunjukkan ketidakpedulian terhadap profesi yang dibawa mereka.

Setelah mendapatkan laporan serta bukti dari video tersebut, Dinas Kesehatan setempat segera memanggil dan menegur kedua perawat dan manajemen Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Mojoagung. Pihak rumah sakit menyatakan bahwa tindakannya merupakan pelanggaran berat dan bertentangan dengan kode etik yang harus dipegang oleh seluruh tenaga kesehatan. Dengan pertimbangan tersebut, pihak manajemen rumah sakit memutuskan untuk memecat kedua perawat tersebut.

Pengamat kesehatan dan masyarakat pun geram atas tindakan kedua tenaga kesehatan itu. Dalam banyak budaya, profesi medis bukan saja dituntut memiliki keterampilan tinggi, tetapi juga etika yang sangat dijunjung tinggi. Para tenaga kesehatan harus diingatkan akan tanggung jawab dan dampak dari setiap tindakan mereka, baik di dalam maupun di luar ruang operasi. Keputusan pihak rumah sakit untuk memecat kedua perawat juga mendapatkan dukungan dari banyak pihak yang menyuport penegakan disiplin dalam profesi kesehatan.

Aksi yang dilakukan oleh kedua nakes tidak hanya merugikan reputasi mereka sendiri, tetapi juga mencoreng nama baik rumah sakit tempat mereka bekerja. Masyarakat menjadi khawatir jika kejadian serupa bisa terulang, yang berpotensi membahayakan keselamatan dan kenyamanan pasien lainnya. Kecemasan ini semakin diperparah dengan adanya akses informasi yang begitu mudah di era digital saat ini, di mana video viral dapat menyebar luas dalam waktu singkat.

Seharusnya, momen di ruang operasi dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan untuk memberikan yang terbaik bagi pasien. Tindakan seperti ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak agar lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi dan bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya. Baik tenaga kesehatan maupun masyarakat harus sama-sama memahami bahwa setiap tindakan di ruang medis memiliki konsekuensi yang tidak bisa dianggap remeh. Dengan adanya kejadian seperti ini, diharapkan bisa mendorong penegakan etika lebih ketat dalam dunia kesehatan, serta meminimalisir risiko pelanggaran di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved